Tragedi Tenggelam di Sungai Kahayan: Jenazah Remaja 14 Tahun Ditemukan Setelah Pencarian Panjang

oleh -
oleh
Tragedi Tenggelam di Sungai Kahayan: Jenazah Remaja 14 Tahun Ditemukan Setelah Pencarian Panjang 1
Tim SAR saat mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Kahayan. (foto/ist)

Palangka Raya (Dayak News) – Setelah tenggelam pada Minggu kemaren pada Senin (28/8), akhirnya jenazah Samsyudin Diniardi, juga dikenal sebagai Deden berusia 14 tahun, yang tenggelam di Sungai Kahayan Palangkaraya, berhasil ditemukan pada sekitar pukul 16.20 WIB.

Saat jenazahnya tiba di rumah duka di Jalan Temanggung Tilung I, Kota Palangkaraya, suara tangisan dan isak tangis keluarga serta kerabat menyambut kepulangannya.

Lokasi penemuan jenazah Deden berada sekitar 500 meter dari titik di Sungai Kahayan yang diduga sebagai tempat terakhir ia terlihat sebelum tenggelam.

Sebelum penemuan jenazah, keluarga Deden telah melakukan ritual sejak tengah malam sebagai bentuk penghormatan terakhir. Paman korban, Wahyu, menjelaskan bahwa ritual tersebut melibatkan bantal, bunga, dan pakaian milik Deden yang ditaburkan di sekitar lokasi tenggelam.

Dalam operasi pencarian yang melibatkan partisipasi masyarakat serta dilakukan.

Tim Koordinator Lapangan BASARNAS, Riwut, mengungkapkan bahwa evakuasi dan pencarian jenazah Deden telah berhasil. Riwut menyatakan kelegaannya, “Kami bersyukur pencarian ini membuahkan hasil. Dengan penemuan ini, operasi pencarian resmi ditutup.” jelasnya.

Menurut permintaan keluarga, jenazah Deden langsung dievakuasi ke rumah duka.

Kejadian tenggelam ini bermula ketika Deden dan beberapa orang temannya bermain di pasir gosong pinggir sungai kahayan yang muncul akibat musim kemarau.

Mereka mandi di pinggir Sungai Kahayan. Namun, Deden yang diduga mandi terlalu ke tengah sungai, arus sungai yang kuat membuat Deden terseret dan akhirnya tenggelam.

Terpisah, Camat Pahandut, Berlianto, mengonfirmasi insiden tenggelam ini. Berdasarkan keterangan keluarga, Deden sebenarnya memiliki kemampuan berenang. “Namun, ketika sedang mandi, korban terbawa arus. Meskipun teman-temannya mencoba menjangkaunya, namun upaya tersebut sia-sia karena Deden terasa terlalu berat. Begitulah kronologinya,” ungkap Camat Berlianto. (Ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.