Palangka Raya (Dayak News) – Bak Beton Pembuangan Sampah sementara yang berada di Jalan Kinibalu tepatnya di depan Bangunan eks Klinik Bersalin Lina Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya mulai dikeluhkan warga sekitar lokasi.
Pasalnya, saat masyarakat melintas dijalan Kinibalu yang tempatnya persis dipinggir jalan tersebut, dari Bak Sampah sementara itu tercium bau busuk yang sangat menyengat dan menusuk bagian hidung bahkan tumpukan sampahnya yang bisa meluber hingga keluar dari tempat penampungannya.
Pemandangan macam ini sangat bertolak belakang dengan prestasi Pemerintah Kota Palangka Raya yang baru-baru ini mendapatkan Piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kategori Kota Sedang, namun Pengelolaan manajemen Sampah di perkotaannya belum bisa mencerminkan keindahan apalagi jalan Kinibalu merupakan Jalan Akses dari dan ke Tengah Jantung Kota Palangka Raya yakni bundaran besar Palangka Raya.
Christian, Warga yang bermukim dekat dengan bak sampah tersebut merasa sangat tidak nyaman dengan bau sampah dari tempat penampungan sementara tersebut.
“Saya sekaligus mewakili warga disekitar lokasi bak sampah ini merasa sudah tidak nyaman lagi akan bau dari sampah-sampah yang berserakan dan berhamburan tersebut, bau busuknya sangat-sangatlah menyengat dan ketika kita lewat pun baunya menempel di rongga hidung,” ungkap Christian kepada Dayaknews.com, Sabtu (11/03/2023) sore.
Menurutnya, keluhan terhadap sampah ini sudah pernah dan selalu disampaikan ke Pihak Kelurahan Palangka namun tidak ada respon yang positif diterima bahkan tumpukan sampah semakin menjadi-jadi setelah Tempat pembuangan sampah sementara yang ada dibeberapa lokasi seperti di Jalan Bukit Raya dan jalan Lawu ditutup sehingga banyak warga yang akhirnya membuang sampah-sampah tersebut di Jalan Kinibalu.
“Kemarin saya juga sudah sampaikan ke Musrembang kecamatan Jekan Raya solusi sementara mereka dengan melakukan pengangkutan sampah sebanyak 2x pada Pagi Hari dan Sore Hari tiap hari, padahal kita minta adanya keputusan terbaik yakni pembuangan sampah sementaranya dipindah.” Harapnya.
Kehadiran Tempat Penampungan Sampah ditengah lokasi yang notabene banyak memiliki objek vital seperti Mesjid dan Gereja serta tempat usaha masyarakat seperti rumah makan ini akhirnya bisa memperburuk wajah kota Cantik Palangka Raya terlebih tidak terawatnya lokasi serta menyebarnya aroma bau tidak enak dari sampah sehingga lambat laun bisa menurunkan daya masyarakat berekonomi diwilayah seperti itu.
Peran Aktif masyarakat dan sinerginya pemerintah dalam hal relokasi wilayah tersebut sangat diperlukan kedepannya, sehingga ditemukanlah sebuah kata mufakat dalam merumuskan solusi terbaik dalam menanggulangi sampah yang berada ditengah kota Palangka Raya seperti halnya di Jalan Kinibalu tersebut. (AJn)