Masih Rendah Produksi Karet Bokar

oleh -
oleh

Palangka Raya, Dayak News.

Hasan Yuniar, Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalimantan Selatan-Tengah (Kalsel-teng), meminta lebih banyak lagi produksi karet bokar dari masyarakat.

Hal itu disampaikannya pada Focus Group Discussion (FGD) dengan Bank Indonesia (BI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kalteng di kantor BI Perwakilan Kalteng, Senin (23/1).

Hasan menyebutkan, saat ini kapasitas terpasang enam perusahaan pengolahan karet di Kalteng mencapai 292.000 ton karet masak. Pengolahan itu untuk memenuhi permintaan industri ban mobil dan sepeda motor di luar dan dalam negeri.

Mutu karet rakyat di Kalteng saat ini, masih dipandang sebelah mata oleh konsumen di Jawa. Hal itu untuk menyiasati harga. Padahal mutu karet bokar kita sudah berada di antara SIR 20 dan SIR 10. Harga per Kg kini untuk bokar adalah Rp.20.000.

Hasan meminta agar BI tetap membina para petani karet lokal agar memicu peningkatan produksi bokar. Kapasitas produksi bokar yang ada masih jauh dari kapasitas terpasang pengolahan pabrik. Hanya 15 persennya saja yang dipasok, yang mana ini sangat disayangkan oleh Gapkindo. (Dayak News/CPS/BBU).