Palangka Raya (Dayak News) – Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
“NTP Gabungan Kalimantan Tengah pada April 2025 turun sebesar 1,01 persen dibanding Maret 2025, yaitu dari 135,52 menjadi 134,15,” tutur Kepala BPS Agnes Widiastuti. Ia menuturkan Penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai tukar pada beberapa subsektor, yaitu Tanaman Pangan (0,27 persen), Hortikultura (0,33 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (1,26 persen), dan Peternakan (1,46 persen).
Sedangkan April 2025 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalimantan Tengah sebesar 0,42 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (6,42 persen); kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,97 persen); kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (0,30 persen); kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,20 persen); kelompok Transportasi (0,16 persen); kelompok Pakaian dan Alas Kaki (0,15 persen); dan kelompok Kesehatan (0,12 persen).
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Tengah pada April 2025 mengalami penurunan sebesar 0,91 persen, dari 140,03 (Maret 2025) menjadi 138,76 (April 2025).(Mar)
