KUALA KURUN, 10/4/2020 (Dayak News). Dalam rangka menstabilkan harga sembako dan daya beli masyarakat, dimana mulai melemah efek pandemi covid-19. Hal itu perlu menjadi perhatian bersama, hal ini dikatakan oleh Anggota DPRD Gumas, H Gumer.
“Yang perlu disoroti pemkab saat ini tidak hanya persoalan kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok, tak kalah penting juga mulai melemahnya daya beli masyarakat, maupun juga dimana bisa memberikan stimulus kepada usaha kecil, agar dapat tetap bertahan disaat musim corona seperti ini,”tutur Politisi PDI-Perjuangan.
Dia mengatakan, menurunnya daya beli masyarakat dampak virus corona. Hal itu juga akibat melemahnya ekonomi,sebab, apa saat ini semua hal dibatasi , sedangkan untuk bertahan masyarakat bekerja berharap dari hasil alam, tapi sembako maupun sayuran berharap masih dari daerah lain.
“Sekarang yang perlu dipikirkan adalah melemahnya daya beli masyarakat dan juga efek corona terhadap pasar di kabupaten ini,”bebernya.
Dia pun mengajak semua pihak mari bersama-sama memikirkan nasib masyarakat bawah sangat penting,dimana semua serba sulit di musim adanya penyebaran virus corona ini, yang sangat terdampak adalah masyarakat kecil.
“Kalau masyarakat yang paling bawah ini apa yang dibelikan. Walaupun ada beras, ada gula dan kebutuhan pokok di pasaran,namun, apa yang mereka beli, darimana duitnya,”pungkas legislator dari Dapil III ini.
Terpisah pedagang sembako di jalan Tjilik Riwut Kuala Kurun, Lamer Putra mengiyakan gejala penurunan penjualan melesunya pembelian ini terimbas virus corona.
Karena alasan itu pula, Lamer – sapaan akrab pengusaha kecil menengah ini, biasanya warungnya tutup sampai jam 3 subuh, namun saat ini tutupnya lebih awal, karena sudah beberapa hari ini tidak ada lagi pembeli yang datang.(ES/BBU).
