Kuala Kurun (Dayak News) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) membentuk Tim Penyusunan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB). Pemda bersama para pihak telah melakukan upaya dalam rangka membangun langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Rapat pembahasan dan penyusunan Tim RAD-KSB tersebut digelar di Aula Bapperida Gumas, Kamis (21/11/2024) siang, yang dipimpin oleh Asisten I Setda Gumas Letus Guntur mewakili Pj. Bupati Gunung Mas Herson B. Aden.
Dia menyampaikan pihaknya sejauh ini telah menyusun rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) Kabupaten Gunung Mas tahun 2023-2024 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Gunung Mas nomor 2 tahun 2023.
Pj. Bupati Gunung Mas juga tentunya sangat mengapresiasi berbagai kinerja serta capaian yang telah diraih selama ini, seperti pendataan pekebun sawit rakyat swadaya, menjembatani perjanjian kerjasama kemitraan antara pekebun dan perusahaan besar swasta, penerbitan surat tanda daftar budidaya (STD-B), turut mendorong sertifikasi ISPO.
“Masih banyak hal yang perlu untuk kita persiapkan bersama-sama guna menghadapi tantangan global, dimana aspek legalitas, ketertelusuran dan produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan menjadi salah satu isu penting dan banyak menjadi sorotan,” kata Letus Guntur.
Tentunya, lanjut Letus, hal ini harus disikapi secara bijak dan tanggap, terutama dalam memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit, khususnya bagi kebun kelapa sawit swadaya agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Untuk itu saya berharap, dalam kegiatan ini dapat menjadi evaluasi bersama untuk meningkatkan kerja-kerja koordinatif antar stakeholder terkait, sehingga tersusunnya rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Di Kabupaten Gunung Mas kedepan dapat berjalan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Dalam forum ini, dia meminta kepada peserta agar betul-betul mendiskusikan hal-hal yang urgent dalam penyusunan RAD KSB serta isu-isu penting yang berkembang, serta bagaimana sinkronisasi pelaksanaan program dan kegiatan DBH sawit disesuaikan dengan visi dan misi Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk mengoptimalkan pengembangan perkebunan sawit di wilayah setempat. (Rdo)