Kasongan, (Dayak News) Seekor buaya warna kuning tertangkap Warga desa Luwuk Kiri, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Sabtu (23/10).
Konon, Buaya yang melambangkan warna kesaktian suku dayak tersebut, membuat heboh warga desa. Bahkan, seorang warga Luwuk Kiri sempat kemasukan roh leluhur buaya keramat itu.
Dalam alam bawah sadar, seorang ibu ibu menangis sesunggukan dan mengaku buaya yang ditangkap adalah cucunya yang berasal dari sungai Kalaru.
“Ia meminta buaya segera dilepaskan,” sebut sumber yang enggan disebut namanya ini.
Sebagaimana diketahui, Sungai Kalaru, berada di Kecamatan Kamipang dan masih anak sungai Katingan.
Informasi terhimpun daerah aliran sungai Kalaru terkenal keramat dan menjadi kediaman roh halus. Banyak cerita mistik di tempat itu. Mulai dari warga yang hilang hingga ada yang melihat kota nan mentereng di lokasi itu.
Hingga berita ini diturunkan, Pawang Buaya dan tokoh desa Luwuk Kiri masih menggelar ritual pelepasan dan memberi makan buaya sakti itu.
Melansir dari Sindo News, Buaya Kuning, menurut kepercayaan suku Dayak di Kalimantan Timur merupakan hewan Keramat dan sebagai penjaga. Sejak jaman Kayau/asang (pemburu kepala manusia) kehidupan warga berpindah pindah untuk menghindar dari serangan lawan. Namun, setelah ada Buaya Kuning yang berada di sudut sungai yang letaknya semacam pintu gerbang, serangan kayau sudah tidak ada lagi.
Semenjak itu, salah satu suku dayak di Kalimantan Timur hidup menetap. Konon, setiap ada serangan kayau/ asang selalu dikalahkan oleh Buaya Kuning.
Nah, percaya atau tidak, adanya hikayat ini sebagai salah satu cara melestarikan habitat Buaya Kuning yang keberadaannya saat ini hampir punah.
Sangat disayangkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah, yang memiliki tanggung jawab besar dalam hal ini tidak bisa dihubungi. Awak media berkali kali menelepon melalui sambungan quick respon, tak terangkat. (Dan)