ORANG TUA “BELUM MENGERTI” SISTIM ZONASI DALAM PENERIMAAN SMU

oleh -
oleh
ORANG TUA "BELUM MENGERTI" SISTIM ZONASI DALAM PENERIMAAN SMU 1

PONTIANAK, 18/6/19 (Dayak News). Setiap orang tua menginginkan anaknya diterima di sekolah pavorit atau sekolah unggulan. Namun di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) dalam penerimaan siswa SMA sekarang ini banyak orang tua yang kebingukan, karena sekarang dilaksanakan dengan sistim zonasi. Hal itu dikatakan Merli (40) salah seorang orang tua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pagi ini Selasa (18/6/19). Ia mengatakan, sekarang ini penerimaan dilaksanakan dengan sistim zona dan nilai siswa. Dalam penerimaan ini banyak orang tua yang kebingungan karena tidak mendapatkan sosialisasi tentang zonasi. Artinya jika seorang siswa hendak memilih salah satu sekolah yang pavoritnya namun tidak dalam zonasi siswa maka akan sulit untuk masuk di sekolah tujuan. Akibatnya ia akan kesulitan untuk masuk SMA yang menjadi pilihannya atau SMA pavorit. Sebab dengan sistim zonasi ini, siswa yang diutamakan adalah siswa yang alamatnya atau tempat tinggalnya lebih dekat dengan sekolah. Jika sekolah pavoritnya atau pilihannya tidak masuk dalam zonasi siswa maka ia tidak akan masuk dalam sekolah paporitnya. Dengan sistim zonasi yang diberlakukan sekarang ini, banyak orang tua yang kebingungan dan kurang mengerti. Karena sebelumnya belum ada penjelasan secara menyeluruh saat di kelas III SMP. Seharusnya dinas pendidikan atau dari sekolah SMA memberikan sosialisasi kepada siswa SMP Kelas III yang hendak mendaftar atau melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri. Sehingga saat mendaftar orang tua dan siswa tidak kebigungan untuk memilih dan menentukan sekolah tujuan. Sementara yang terjadi sekarang ini terkesan sosialisasinya sangat minim, namun harus tetap diikuti. Sebab sekarang ini penerimaan siswa untuk SMA sudah dimulai. Pihaknya mengharapkan agar dinas pendidikan dapat melakukan sosialisasi sehingga orang tua dan siswa tidak kebigungan saat mendaftar di SMA. Dengan adanya sosialisasi maka siswa dan orang tua akan dengan mudah menuntukan sekolah pilihannya. (Dayak News/SOS/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.