KUTAI BARAT, 28/8/19 ( DAYAK NEWS ). Menyikapi perkembangan Rumah Burung Walet (RBW) di Kutai Barat (Kubar) dan persoalan naik turunnya harga sarang burung walet atau menjaga permainan harga oleh oknum tengkulak, komunitas petani burung walet Kubar, melakukan rapat dan membentuk Asosiasi Petani Walet Kubar pada tanggal (24/8/19) yang lalu di Resto Ria, Sendawar, Kubar, Kaltim.
Yang menjadi dasar dan keputusan pembentukan Asosiasi Petani Walet Kubar, sebagai wadah bersilaturahmi sesama petani walet dan saling berbagi melalui kegiatan – kegiatan sosial. Serta dibentuknya Asosiasi Petani Walet untuk memberikan perlindungan bagi petani walet di Kubar.
Hal tersebut diatas disampaikan Ketua Asosiasi Petani Walet terpilih, Husor Situmorang kepada wartawan dayak news.com melalui pesan whatsapp pribadinya beberapa hari yang lalu (25/8/19).
“Pembentukan Asosiasi Petani walet Kubar bertujuan, untuk menyelamatkan petani walet di kubar, serta antisipasi jika perusahaan – perusahaan besar masuk dengan modal yang kuat Kubar. Jangan sampai perusahan besar masuk dan menghancurkan harga sarang burung walet di Kubar, jadi penting adanya wadah serta perlindungan bagi petani walet di Kubar”, ujar Husor Situmorang.
Ditambahkan, dengan adanya Asosiasi Petani Walet, kita bisa memberikan pelatihan dan pembinaan bagi petani walet pemula. Serta melatih bagaimana tata cara mengatur timer suara walet, jangan sampai menyala terus selama 24 jam. Agar polusi suara walet bisa diatasi,tegasnya
Husor juga menyampaikan, publikasi tentang keberadaan Asosiasi Petani Walet Kubar juga akan diinformasikan sampai tingkat kecamatan dan kampung. Menyikapi persoalan pajak kita kembalikan ke pribadi masing – masing, dan kita mengikuti perkembangan selanjutnya, serta kita sepakat mengusulkan ke pemerintah PPh 2,5 persen, pungkas Husor.
Untuk diketahui, rapat pembentukan Asosiasi Petani Walet Kubar pada tanggal (24/8/19) telah memilih Husor Situmorang sebagai Ketua, Linden Mulu sebagai Sekretaris, Wawan Sebagai Bendahara 1 dan Ibu Syeska YS Offiq sebagai Bendahara 2. Rapat juga dihadiri oleh puluhan petani walet se – Kubar (Dayak News/JHY/BBU).
