MAHAKAM ULU, 23/10/19 ( DAYAK NEWS ). Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh SH, didampingi pengurus adat dan pengurus Kampung Ujoh Bilang melakukan ritual adat sebagai syarat utama sebelum pelaksanaan kegiatan Festival Hudoq Cross Border 2019. Ritual adat tersebut dilaksanakan di lapangan utama (ex lapangan bola) Kampung Ujoh Bilang, Kec Long Bagun, Kab Mahulu – Kaltim, (22/10).
Dengan menggunakan kaos hitam dan memakai topi adat sebagai symbol keabadian, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh SH, tampak serius mengikuti jalannya ritual adat tersebut. Ritual adat ini sangat sakral dan sangat dihormati oleh masyarakat adat di Kab Mahulu. Kegiatan ini menjadi satu kebanggan bagi masyarakat se – Kab Mahulu. Ritual adat ini harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan leluhur yang tak tergantikan.
Nampak Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh SH beserta sesepuh adat berjalan mengelilingi tempat acara Hudoq Cross Border dilaksanakan, sambil memukul gong secara bergantian.
Hal ini bentuk permohonan kepada para leluhur agar acara yang diselengarakan berjalan sukses tanpa kendala.
Dari dahulu kala, tari topeng atau Hudoq digunakan dalam berbagai tradisi masyarakat Dayak Bahau, Modang dan Kayan. Hal ini sebagai penghormatan kepada leluhur dengan cara mementaskan tari Hudoq atau juga menceritakan kembali petuah para leluhur.
“Hudoq juga berkaitan erat dengan roh-roh para leluhur yang diyakini sebagai perwujudan dari para dewa.”
Pada umumnya masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Suku Dayak Bahau, Modang dan Kayan, paling sering melakukan tarian topeng atau lebih dikenal dengan nama Hudoq. Hudoq dalam Suku Dayak digambarkan dalam berbagai macam wujud binatang yang dianggap sebagai hama.
Dan sebaliknya, topeng burung elang dilambangkan sebagai binatang yang akan melindungi dan memelihara hasil panen masyarakat. Dan Hudoq yang berwujud manusia merupakan simbol dari nenek moyang.(Dayak News/JHY/BBU).