Sendawar (Dayak News) – Berdasarkan penilaian Indeks Desa Membangun (IDM), status desa maju sebanyak 86 kampung. Sementara desa berkembang sebanyak 41 kampung. Peningkatan status desa ini terjadi karena berbagai intervensi program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar).
Bupati Kubar FX Yapan mengaku salah satu upaya adalah peningkatan Alokasi Dana Kampung (ADK) yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)serta Dana Desa (DD) dari Anggaran Pendapatan Belanja Pemerintah Pusat yang terus meningkat.
“Selama 8 tahun ini, ADK kita sudah tingkatkan dari yang dulu hanya 50 juta sekarang rata-rata antara 500 juta sampai 2 miliar. Itu yang dari APBD, belum lagi DD, sehingga pembangunan di kampung-kampung itu bisa cepat,” tutur FX Yapan, Selasa (4/11/2024).
Diketahui Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan alat penting dalam menilai kemajuan suatu desa. IDM terdiri dari tiga komponen utama, yakni Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Berdasarkan IDM, desa-desa diklasifikasikan ke dalam lima status kemajuan dan kemandirian desa yang berbeda.
“Pertama Desa Mandiri adalah gambaran dari kesuksesan pembangunan desa. Desa ini memiliki kemampuan luar biasa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Desa Mandiri mampu mempertahankan ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi secara berkelanjutan,” ucapnya.
“Kedua Desa Maju adalah desa yang memiliki potensi besar dalam hal sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi. Meskipun belum mencapai level Desa Mandiri, mereka mampu mengelola potensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.
“Ketiga Desa Berkembang adalah desa dengan potensi yang belum sepenuhnya dioptimalkan. Meskipun memiliki sumber daya yang cukup, desa ini masih dalam perjalanan menuju kemajuan,” tambahnya.
“Keempat Desa Tertinggal yang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi mereka. Mereka memiliki potensi tetapi kesulitan dalam mengelolanya, sehingga kesejahteraan masyarakatnya terbatas,” ungkap FX Yapan.
“Dan yang kelima atau terakhir Desa Sangat Tertinggal adalah desa yang sangat rentan terhadap bencana alam, goncangan ekonomi, dan konflik sosial. Mereka mengalami kesulitan besar dalam mengelola sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, sehingga kemiskinan merajalela. Desa Sangat Tertinggal memiliki IDM kurang atau sama dengan 0,4907,” tandasnya. (Adv/Diskominfo/Kbr/JHY)