Sendawar (Dayak News) – Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terus bergerak dalam pembangunan dari desa ke kota. Hal ini sesuai dengan Visi-misi FX Yapan sebagai kepala daerah adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur bagi masyarakatnya.
Berkat peningkatan SDM yang cukup signifikan, kini Kubar telah memiliki desa mandiri yang terus bertambah. Selain itu, FX Yapan juga mengimbau masyarakat untuk menjaga fasilitas yang telah disediakan demi kesejahteraan masyarakat
“Sementara yang sangat tertinggal itu sudah tidak ada lagi. Pada tahun 2023 tercatat ada 47 desa mandiri dan bertambah menjadi 59 desa di tahun 2024 ini, ungkap kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) , Erik Victory, Selasa (4/11/2024).
Kubar terdapat 190 kampung di 16 kecamatan dan sementara ini ada 4 desa yang berstatus desa tertinggal yakni kampung Lemper, Deraya, Gerunggung dan Tanjung Soke di kecamatan Bongan. Sedangkan 86 desa lainnya sudah kategori desa maju.
“Ini berdasarkan penilaian Indeks Desa Membangun (IDM), status desa maju sebanyak 86 kampung. Sementara desa berkembang sebanyak 41 kampung. Peningkatan status desa ini terjadi karena berbagai intervensi program pemerintah,” ungkap Erik.
FX Yapan mengaku salah satu upaya adalah peningkatan alokasi dana kampung (ADK) dari pemerintah daerah serta Dana Desa dari pemerintah pusat yang terus meningkat.
“Selama 8 tahun ini, ADK kita sudah tingkatkan dari yang dulu hanya 50 juta sekarang rata-rata antara 500 juta sampai 2 miliar. Itu yang dari APBD, belum lagi dana desa, sehingga pembangunan di kampung-kampung itu bisa cepat,” beber Bupati.
“Serta peningkatan ADK ini terlihat dari berbagai infrastruktur yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir. Diantaranya jalan desa sepanjang 775 meter, jembatan 19 unit, pasar desa 27 unit dan Badan Usaha Milik Desa sebanyak 276,” imbuhnya.
Selain itu ada dermaga 48 buah, embung 7 unit, irigasi 21 unit dan sarana olahraga sebanyak 103 unit untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat.
“Untuk meningkatkaan kualitas masyarakat desa, pemerintah juga membangun 151 sarana air bersih, 68 unit MCK, 26 unit Polindes, 48 meter drainase, 278 PAUD, 103 Posyandu serta 75 sumur dan 29 penahan tanah,” pungkas FX Yapan.
“Dan untuk diketahui ialah desa sangat tertinggal adalah desa yang sangat rentan terhadap bencana alam, goncangan ekonomi, dan konflik sosial. Mereka mengalami kesulitan besar dalam mengelola sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, sehingga kemiskinan merajalela,” tandasnya. (Adv/Diskominfo/Kbr/JHY)
