Palangka Raya (Dayak News) – Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Secara nasional, ada 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota deflasi selama Juni 2021.
Deflasi tertinggi terjadi di Kupang (0,89 persen) dan inflasi tertinggi di Singkawang (1,36 persen).
Palangka Raya menempati peringkat ke-26 kota inflasi, sedangkan Sampit menempati peringkat ke -7 kota inflasi.
Inflasi di Palangka Raya (0,08 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,49 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,46 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,27 persen).
Inflasi di Sampit (0,54 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,97 persen), kelompok
transportasi (0,71 persen), serta kelompok perlengkapan,
peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,55 persen).

Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,25 persen), laju inflasi tahun kalender (1,23 persen), dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,30 persen).
Daging ayam ras masih memberikan kontribusi atas inflasi baik di Kota Palangka Raya (0,04 persen) dan Kota Sampit (0,16 persen). Selain itu tempe juga masih memberikan andil atas inflasi di kedua kota di Kalteng itu masing-masing (0,03 persen dan 0,10 persen).
Sedangkan komoditas cabai rawit justru memberikan andil bagi deflasi di kedua kota itu juga masing-masing (-0,09 persen dan -0,10 persen).
Demikian antara lain Rilis Berita Resmi Statistik dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, yang disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi, Kamis siang (1/7) dari ruang V-Con. (CPS)