Penanaman Perdana Padi Sawah di Pulau Kaladan, Kapuas: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan

oleh -
oleh
Penanaman Perdana Padi Sawah di Pulau Kaladan, Kapuas: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan 7

Kuala Kapuas (Dayak News) – Penanaman perdana padi sawah di lahan cetak sawah Desa Pulau Kaladan, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjadi tonggak awal program akselerasi Cetak Sawah Rakyat di wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (22/1/2025) sore dan menandai komitmen Kalimantan Tengah dalam mendukung visi swasembada pangan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Acara simbolis ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DPTPHP) Kalimantan Tengah, Sunarti, Asisten II Setda Kapuas Vitrianson yang mewakili Pj Bupati Kapuas, Kepala Dinas Pertanian Kapuas Yaya, Dandim 1011 KLK Letkol Inf Pamungkas Army Saputro, Wakapolres Kapuas Kompol Ronny Marthius Nababan, Camat Mantangai Yuberi, dan Kades Pulau Kaladan Sugianto. Selain itu, dua brigade petani, yaitu Brigade Petani Harapan Baru dan Brigade Petani Merah Putih, turut mendukung kegiatan ini.

Penanaman Perdana Padi Sawah di Pulau Kaladan, Kapuas: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan 8

“Kalimantan Tengah mendapatkan alokasi cetak sawah seluas 102.000 hektare, dan hari ini kita mulai dari Pulau Kaladan. Harapannya, provinsi ini dapat menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional,” ujar Sunarti.

Kendala dan Solusi

Sunarti mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar adalah minimnya sumber daya manusia (SDM) petani. Namun, solusi telah disiapkan melalui pembentukan brigade pangan, termasuk brigade yang melibatkan generasi muda milenial.

Penanaman Perdana Padi Sawah di Pulau Kaladan, Kapuas: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan 9

“Brigade pangan adalah jawaban atas kendala SDM. Kabupaten Kapuas luar biasa, karena memiliki brigade pangan yang siap bekerja,” katanya.

Selain kendala SDM, tantangan lain adalah infrastruktur dan kualitas tanah. Pemerintah, lanjut Sunarti, tidak bekerja sendiri dalam mengatasi masalah ini. “Kami bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk infrastruktur irigasi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa, hingga Kementerian BUMN yang siap menampung hasil panen. Petani hanya fokus menanam, pemerintah yang memikirkan hilirisasi,” tambahnya.

BACA JUGA :  PAWAI TAHUN BARU ISLAM DAN HUT RI DI KAPUAS DIKUTI RIBUAN PESERTA

Penanaman Perdana dan Varietas Unggul

Kepala Dinas Pertanian Kapuas, Yaya, SP, menjelaskan bahwa tanam perdana dilakukan di lahan seluas 20 hektare dengan dua varietas unggul, yaitu Siam Cantik dan IR 42. “Kedua varietas ini dipilih karena kualitasnya dan masa panennya yang singkat, hanya sekitar 3-4 bulan,” ujarnya.

Dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir, pemerintah memastikan keberlanjutan program ini demi menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan. “Petani tidak perlu khawatir soal hasil panen. Pasar dan pengelolaannya sudah kami pikirkan,” pungkas Sunarti.

Dukungan TNI untuk Petani

Dandim 1011 KLK, Letkol Inf Pamungkas Army Saputro, menyatakan dukungannya terhadap program ini, terutama kepada brigade pangan di Pulau Kaladan. “Kami mendorong brigade pangan di sini untuk menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya. Percepatan tanam sangat penting agar kita bisa segera melakukan panen massal,” ujarnya, memberikan motivasi kepada petani setempat.

Penanaman Perdana Padi Sawah di Pulau Kaladan, Kapuas: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan 10

Harapan untuk Masa Depan

Penanaman perdana ini menjadi awal langkah besar menuju kemandirian pangan di Kalimantan Tengah. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat mempercepat realisasi visi besar Presiden RI dalam mencapai swasembada pangan nasional. (Rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.