Pangkalan Bun (Dayak News) – Untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus mendorong pendidikan politik bagi generasi muda. Sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula ini diadakan di SMAN 2 Kumai dan dihadiri oleh 100 pelajar. Kegiatan ini bertujuan membentuk pemilih pemula yang cerdas, aktif, berkomitmen, dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilih mereka.Senin 4 November 2024.
Kepala Badan Kesbangpol Kobar, Edie Faganti, yang hadir sebagai narasumber utama, menyampaikan kepada peserta pentingnya pendidikan politik sejak dini. Menurut Edie, pemilih muda merupakan ujung tombak masa depan demokrasi di Indonesia.
“Kami ingin menanamkan semangat berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga pemilih pemula ini bisa berperan positif di masyarakat dan menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar,” jelas Edie.
Edie juga menekankan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari instruksi pemerintah untuk membangun kesadaran politik generasi muda. Pemahaman ini, lanjutnya, tidak hanya penting bagi keberhasilan Pilkada 2024 tetapi juga bagi masa depan negara.
“Persiapan Pilkada Tahun 2024 ini tidak hanya berfokus pada teknis pelaksanaan, tetapi juga pada membangun pemilih muda yang sadar, cerdas, dan bertanggung jawab. Kami ingin pemilih muda memiliki wawasan luas dan pemahaman yang mendalam tentang politik sehingga bisa memberikan kontribusi positif bagi masa depan bangsa,” tambahnya.
Selain Edie, hadir juga Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kotawaringin Barat, H. Bambang Suherman, yang menyampaikan materi mengenai pentingnya pengawasan partisipatif dalam menjaga demokrasi.
Bambang menegaskan bahwa peran generasi muda dalam mengawasi jalannya pemilu sangatlah penting untuk mencegah pelanggaran, baik berupa politik uang, politik identitas, maupun berita hoaks yang bisa merusak tatanan demokrasi.
“Kita perlu mendorong partisipasi aktif dari para pemuda untuk bersama-sama mengawasi jalannya pemilu agar berjalan dengan bersih, adil, dan jujur,” ucap Bambang.
Antusiasme pelajar terlihat selama sesi diskusi dan tanya jawab yang diselenggarakan. Salah seorang pelajar bertanya tentang peran generasi muda dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, dan Edie menjelaskan bahwa generasi muda harus memahami hak dan kewajiban mereka dalam demokrasi.
“Pemuda adalah kekuatan perubahan. Dengan memahami peran dan tanggung jawab dalam pemilu, mereka dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar, terhindar dari politik uang, dan tidak terpengaruh politik identitas,” jawab Edie.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kobar, Joni Iskandar, menambahkan bahwa sosialisasi ini juga bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih muda dengan mendorong mereka menjadi pemilih yang kritis, cerdas, dan berkomitmen.
“Kami berharap para pemilih muda bisa memilih pemimpin yang berkualitas dengan pemahaman baik mengenai isu-isu politik sehingga bisa membuat keputusan yang matang dan berdasar informasi yang akurat,” jelas Joni.
Ia juga menyampaikan bahwa para pemilih pemula diharapkan mampu mengenali serta menolak segala bentuk politik uang dan menyebarkan pemahaman tentang bahaya politik identitas dan hoaks.
Pada sesi penutup, diskusi semakin hidup ketika peserta menanyakan upaya mencegah praktik ‘serangan fajar’ dan cara melaporkan jika terjadi kecurangan dalam Pilkada. Para narasumber menekankan pentingnya peran masyarakat, terutama generasi muda, untuk menolak dan melaporkan segala bentuk pelanggaran Pilkada demi menjaga integritas demokrasi.(GST)