Pangkalan Bun (Dayak News) – Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalami masalah saat melintasi daerah Kabupaten Kotawaringin Barat tepatnya di Kelurahan Mendawai Seberang KM 8, Kecamatan Arut Selatan, Rabu (26/7) sore.
Helikopter BNPB Mi-8 dengan nomor registrasi EX-08042 terpaksa melakukan pendaratan darurat di lahan gbit sekitar pukul 15.00 WIB.
Danlanud Iskandar Pangkalan Bun, Letkol Pnb Widi Nugroho pada saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Danlanud Iskandar menyatakan, pihaknya telah mengirimkan tim dari TNI AU Lanud Iskandar Pangkalan Bun untuk ke lokasi dalam membantu proses evakuasi.
Sementara itu, Kepalan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Kotawaringin Barat, Syahruni juga membenarkan adanya kejadian helikopter BNPB yang mendarat darurat di Kelurahan Mendawai Seberang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari menjelaskan insiden tersebut disebabkan adanya gangguan vibration atau getaran yang dialami, sehingga pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat.
“Helikopter ini melakukan penerbangan dari Palembang menuju ke Pangkalan Bun untuk diperbantukan dalam penanganan kerhutla, sesampainya di daerah kelurahan mendawai seberang tepatnya di KM 8, pilot melakukan pendaratan darurat guna dilakukan pengecekan oleh engineer yang turut serta dalam penerbangan dikarenakan adanya vibration,” jelas Abdul Muhari.
Adapun pendaratan di area terbuka (Landing AOA) merupakan keputusan pilot jika helukopter terhalang cuaca buruk atau terdapat gangguan untuk dilakukan pengecekan serta perbaikan sebelum kembali melakukan penerbangan.
Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa, seluruh pilot dan kru dipastikan dalam kondis selamat dan setelah diadakan pengecekan lebih lanjut Helikopter tipe Mi-8 MTV1 itu dipastikan tidak mengalami kerusakan dan dapat melanjutkan penerbangannya. (YPN/ADI)