Pangkalan Bun (Dayak News) – Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama dengan personel gabungan dari berbagai instansi, melaksanakan penanganan memadamkan kebakaran lahan yang melanda Desa Kubu, Kecamatan Kumai.Senin 22 Juli 2024.
Titik api mulai muncul sejak Kamis (18/7) malam pukul 22.25 WIB. Personil piket berkoordinasi dengan tim Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Kubu untuk koordinasi dan pemantauan.
“Berdasarkan laporan personil MPA, api terlihat pada malam hari. Usai berkoordinasi, tim menuju lokasi kejadian esok harinya untuk melakukan penanganan,” terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Martogi Siallagan.
Usai melakukan pemadaman dan pendinginan, dalam perjalanan kembali personil gabungan kembali menemukan lahan terbakar tidak jauh dari lokasi pertama.
“Namun karena kondisi sudah tidak memungkinkan, maka penanganan dilanjutkan Sabtu,” imbuhnya.
Di lokasi kedua, personil gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, Huma singgah Itah, Tagana, KPHP, IAE, dan MPA Desa Kubu berkoordinasi untuk memutus jalur api. Martogi mengatakan bahwa kondisi angin kencang menjadi kendala personil dalam penanganan.
“Selain angin yang cukup kencang, di titik kedua di Jalan Holing sumber airnya sangat minim. Hingga tim harus mencari sumber air lain yang cukup jauh,” terangnya.
Martogi mengatakan Kedua titik dinyatakan padam setelah penanganan pada Minggu kemarin.
“Walau sudah padam, tim patroli akan pantau esok hari apakah masih berpotensi menyala kembali atau tidak,” ujarnya.
Martogi mengajak setiap elemen masyarakat maupun instansi agar bisa berkoordinasi terkait pengawasan wilayahnya dari kejadian karhutla.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kobar Syahruni Melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pahrul Laji mengungkapkan bahwa publikasi dan sosialisasi terkait karhutla telah digencarkan jauh hari.
“Kami sudah memasang baliho berisi himbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar. Sosialisasi kami pasang di lokasi yang sering terjadi karhutla,” ujarnya.
Selain pemasangan baliho, BPBD Kobar juga mensosialisasikan dalam kegiatan pertemuan bertajuk Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana di beberapa Desa dan Kelurahan wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Tinggal koordinasi berkelanjutan dengan tiap perangkat daerah untuk pengawasan wilayahnya,” Imbuhnya.
Pahrul juga menambahkan untuk peta risiko bencana yang sudah disusun, agar menjadi pegangan pemangku wilayah Desa, Kelurahan, hingga Kecamatan dalam antisipasi pencegahan karhutla di wilayah Kobar. (GST)