Pangkalan Bun (Dayak News) – Dalam upaya meminimalisir dampak yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, TNI Angkatan Udara menerapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). TMC pada hakikatnya merupakan rekayasa kondisi atmosfer secara sengaja atau tidak sengaja oleh aktivitas manusia,
Komandan Lanud Iskandar, Letkol Pnb David Moningka S H P, M Han, menyatakan dalam upaya meminimalisir dampak cuaca ekstrem di Kalteng dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kegiatan ini dilaksanakan di Palangka Raya. Selasa 16 Juli 2024.
“Lanud Iskandar berkolaborasi dengan Skadron Udara 4 Lanud Abdul Saleh, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Angkasa Pura 2, AirNav, BMKG, BRGM, dan BKSDA,” ujar Danlanud.
Tujuan utama dari TMC ini adalah untuk meningkatkan intensitas hujan sebagai bagian dari solusi dalam mengurangi dampak kekeringan serta menjaga keseimbangan ekosistem gambut yang penting bagi lingkungan hidup dan keberlanjutan pertanian.
“TMC ini fokus pada pembasahan lahan gambut di Kalimantan Tengah, dengan periode pelaksanaan selama 10 hari mulai dari tanggal 6 Juli hingga 16 Juli 2024. Proses ini melibatkan pesawat TNI AU Casa C212/A2116 untuk melakukan penaburan garam berbentuk super fine fauder di atas awan,” kata Danlanud Iskandar.
Tambah Danlanud, dengan implementasi TMC yang terencana dan terkoordinasi dengan baik, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mengatasi tantangan cuaca ekstrem di Kalimantan Tengah, serta memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (GST).