KEMATIAN AKIBAT COVID-19 DI SURABAYA MENINGKAT, PEMKOT BUAT RATUSAN PETI MATI

oleh -
oleh
KEMATIAN AKIBAT COVID-19 DI SURABAYA MENINGKAT, PEMKOT BUAT RATUSAN PETI MATI 1
(Ilustrasi : IST)

Surabaya (Dayak News) – Jumlah warga meninggal akibat terpapar Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur terus mengalami lonjakan. Didasari kondisi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui dinas terkait membuat ratusan peti mati untuk kebutuhan pemakaman sesuai prosedur keamanan Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 setempat, sepanjang 1-27 Juni 2021 saja terdapat 490 proses pemakaman warga Kota Surabaya yang menggunakan prosedur penanganan Covid-19. Jumlah tersebut berpotensi meningkat pada Juli 2021 ini seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah warga yang terpapar virus tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (2/7/2021) menyebut, penyiapan peti mati ini merupakan  opsi terburuk apabila terjadi lonjakan kematian akibat Covid-19.

“Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaraan di TPU Keputih, terus dimandikan dan dimasukkan dalam petinya, lalu dimakamkan. Jadi, inilah yang kami lakukan untuk warga Surabaya,” kata Wali Kota.

Eri melanjutkan, pihaknya tetap berharap peti mati yang dibuat oleh Satgas di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya ini tidak sampai terpakai.

“Saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai. Malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban Covid-19 di Surabaya,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, Pemkot mendirikan tenda yang menjadi tempat pembuatan peti mati tersebut. Sebanyak 150 Satgas pun bekerja cepat dan tepat untuk membuat peti mati ini.

“Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke TPU Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaraan jenazah,” kata Febriadhitya.

BACA JUGA :  KORBAN KEBAKARAN BELAWAN DIMAKAMKAN SATU LIANG

Dia juga mengingatkan pada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari paparan virus corona. “Selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari bersama-sama dan bergotong-royong melawan Covid-19,” imbau Febriadhitya. (Sar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.