Palangka Raya,(27/2/2020) Dayak News. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta segera mengganti Direktur Utama (Dirut) berikut para direksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara karena dinilai tidak memiliki niat baik untuk memajukan lembaga bersejarah tersebut.
“Serikat Pekerja Antara menilai tidak ada lagi itikad baik dari Direksi di bawah kepemimpinan Meidayatama Suryodiningrat,” kata Ketua Serikat Pekerja (SP) LKBN Antara Abdul Gofur dalam siaran pers yang diterima dayaknews.com di Palangka Raya, Kamis (27/2/2020).
Abdul Gofur yang juga salah satu presidium “Aliansi Pekerja BUMN Bergerak” itu mengatakan, bahwa Menteri BUMN harus serius dan mau melibatkan serikat pekerja dalam proses transformasi di BUMN.
Gofur melaporkan adanya mutasi dan PHK sepihak kepada pengurus Serikat Pekerja Antara dan juga PHK massal dengan intimidasi yang dilakukan oleh Direksi LKBN Antara, yang melanggar UU Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku di LKBN Antara.
“Kami berharap Menteri BUMN mampu menindaktegas pimpinan Antara ini, karena ada desakan dari kebanyakan karyawan untuk meminta Menteri BUMN mengganti Direksi Antara segera untuk menyelamatkan Perum LKBN Antara dan karyawannya,” katanya.
Gofur mengatakan, bahkan kini komunikasi dengan Serikat Pekerja Antara juga diputus, PKB banyak dilanggar, hingga tidak mau menandatangani revisi PKB yang telah disepakati seperti kenaikan gaji setiap tahun, tapi tidak dilakukan.
Anjuran dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja yang menyatakan bahwa Direksi LKBN Antara melanggar hukum juga diabaikan. Peningkatan kesejahteraan hanya dinikmati oleh Direksi, Dewan Pengawas serta segelintir karyawan.
Serikat Pekerja LKBN Antara telah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan petinggi Antara, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan Direksi di bawah kepemimpinan Meidayatama Suryodiningrat. (sky/Den).
