Kekuatan Healing Musik Pengaruhnya pada Kesehatan Mental dan Emosional

oleh -
oleh
Kekuatan Healing Musik Pengaruhnya pada Kesehatan Mental dan Emosional 1
Mursidi

Oleh : Mursidi (Mahasiswa Poltekkes Palangka Raya Program Studi D3 Keperawatan)

Dayak News – Masalah kesehatan mental merupakan suatu hal yang perlu diatasi, terutama di antara anak muda, dan musik bisa menjadi salah satu media yang pas dalam menghadapi permasalahan ini. Musik adalah salah satu bentuk seni yang dapat memeberikan pengaruh positif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Mendengarkan musik dapat mengubah susana hati, mengurangi stres, meningkatkan kesejahtraan, bahkan mendengarkan musik juga bisa menyembuhkan luka batin.

Selain itu musik juga mengurangi gejala depresi, meningkatkan motivasi seperti saat belajar, olahraga, atau bekerja. Musik juga dapat mengobati penyakit mental dengan cara mempengaruhi gelombang otak, hormon, dan juga neurotransmiter.

Musik dapat menyembuhkan trauma, meningkatkan harapan, dan mengatasi kesepian. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat lebih dari 19 juta penduduk Indonesia usia lebih dari 15 tahun memiliki gangguan mental emosional. Selain itu, sebanyak lebih dari 12 juta penduduk dengan rentang usia sama diketahui mengalami
depresi.

Gangguan mental seperti ini dapat menjadikan penderita melakukan aksi nekat seperti bunuh diri. Data Sistem Registrasi Sampel yang diimpun Badan Litbangkes 2016 menemukan, ada sekira 1.800 orang yang melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Angka tersebut jika dirata-rata terdapat lima orang bunuh diri setiap tahunnya. Mirisnya pelaku bunuh diri tersebut diketahui sekitar 47,7 persennya memiliki usia 10-39 tahun. Golongan ini
masuk dalam kategori usia anak remaja dan usia produktif.

Musik juga digunakan sebagai terapi alternatif untuk meningkatkan kesehatan mental individu dalam berbagai situasi. Terapi musik bertujuan untuk membantu individu dalam mengungkapkan emosi mereka yang sulit diungkapkan secara verbal, seperti kesedihan, marah, atau rasa sakit. Musik juga dapat memicu kenangan dan pengalaman yang dapat membantu individu untuk mengeksplorasi perasaan mereka dan psikologis. mencapai
pemulihan kesehatan mental dipengaruhi oleh interaksi antara tiga aspek kepribadian, yaitu id, ego, dan superego.

BACA JUGA :  LAFKI: Meningkatkan Diagnosis untuk Keselamatan Pasien di World Patient Safety Day 2024

Id mewakili dorongan-dorongan primitif dan naluri alami yang dimiliki oleh individu. Ego bertindak sebagai mediator antara id dan realitas luar, sementara superego mewakili norma dan nilai-nilai moral yang diinternalisasi oleh individu dari lingkungan sekitarnya.

Dalam terapi musik, musik digunakan sebagai alat untuk mengakses dan mengolah aspek-aspek kepribadian ini. Melalui pengalaman musik yang mendalam, individu dapat memahami dan mengatasi konflik internal dan kesulitan emosional yang mungkin terkait dengan id, ego, dan superego mereka. Group Impromptu Music Therapy (GIMT) yaitu salah satu metode terapi musik melalui improvisasi kolektif alat musik, terapis musik yang dapat membantu peserta untuk melampiaskan emosi negatif. Pada penelitian tersebut menunjukan bahwa intervensi Group Impromptu Music Therapy (GIMT) dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosional secara signifikan, selain itu membuat suasana hati lebih stabil, perasaan tertekan berkurang, dan mengurangi kecemasan secara signifikan, hal ini berpengaruh terhadap penurunan gejala depresi pada remaja (Zhang et al., 2022).

Selain dapat digunakan sebagai terapi, musik juga dapat digunakan sebagai strategi koping. Mahasiswa memilih untuk mendengarkan musik secara rutin sebagai strategi koping dalam mengelola distress, remaja merasakan dampak positif sehingga mengurangi distress(Nathania et al., 2022) Dampak mendengarkan musik untuk kesehatan mental dan emosional Ada beberpa dampak yang di timbulkan dari musik pada kesehatan mental dan
emosional tanpa kita sadari. Adalah sebagai berikut:

• Musik yang dapat mengurangi depresi dan meningkatkan kebahagiaan. Depresi adalah gangguan gangguan mental yang di tandai dengan perasaan sedih, putus asa, tidak berharga, atau tidak berdaya yang di mana berlangsung lama yang menimbulkan permasalah dalam beraktivitas sehari – hari. Dengan ini musik dapat mengurani depresi dengan cara menstimulasi pelepasan hormon serotonin, dopamin, dan endorfin, yang dapat meningkatkan mood, rasa senang, dan rasa nyaman. Selain itu musik juga dapat menimbulkan rasa bahagia dengan cara membangkitkan emosi positif, menginggatkan pada kenangan yang bahagia, serta menyampaikan pesan
insfiratif.

BACA JUGA :  Sudahilah Masalah Etika, Kini Pikirkan Politik

• Musik dapat mengurangi kecemasan dan dapat meningkatkan rasa relaksasi. Kecemasaaan adalah gangguan mental yang ditandai dengan rasa gugup, khawatir, takut, dan panik secara berlebihan dan tidak rasional. Sedangkan relaksasi adalah kondisi dimana seseorang merasa tenang, santai, dan nyaman. Musik dapat mengurangi rasa kecemasan dengan cara menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan kortisol, yang di mana dapat menimbulkan stres dan ketegangan. Musik juga dapat meningkat kan relaksasi dengan cara menstimulasi pelepasan hormon oksitosin, yang dapat meningkatkan rasa kasih sayang, percaya, dan kedekatan.

• Musik dapat mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan keterhubungan. Kesepian adalah suatu perasaan yang tidak memiliki hubungan sosial yang memuaskan, bermakna, atau mendukung. Keterhubungan adalah perasaan memiliki hubungan yang positif, saling menghargai. Musik dapat mengurangi rasa kesepian dengan cara mengatasi rasa bosan, memberikan teman, dan mengisi kekosongan.

Musik dapat meningkat kan keterhubungan dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif, memori, dan belajar, yang dapat membantu orang berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.