Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia sejak bulan maret lalu dan sampai sekarang pun penambahan kasus covid-19 masih terus meningkat, walaupun pasien yang sembuh juga terus bertambah tetapi laju penambahan kasus positif lebih banyak daripada kasus yang sembuh sehingga tak ayal hal ini menyebabkan banyak fasilitas di Rumah Sakit penuh dan Tenaga Kesehatan harus bekerja lebih ‘ekstra’.
PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa semester akhir sebagai salah satu bentuk pembelajaran secara nyata di lapangan dan implementasi ilmu yang telah didapatkan selama masa perkuliahan melalui program ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Chaerul Reza Mahendra mahasiswa Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UMM (FIKES UMM) berinisiatif membantu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Harapan Insan Sendaran dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.

Selama satu bulan lamanya membantu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar terhitung sejak senin, 27 Juli sampai dengan 27 Agustus 2020, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mohamad Irkham Mamungkas, ST., MT. beliau berpesan kepada mahasiswanya untuk menjalankan tugas dengan penuh semangat dan tanggung jawab, serta tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan selama melakukan PMM.
Kegiatan yang dimulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore mulai dari pelayanan resep, peracikan obat, amprah obat atau alat kesehatan, BHP dari gudang dan banyak hal lainnya sebagaimana yang biasa dilakukan tenaga kesehatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Menurut Chaerul Reza Mahendra, PMM ini menjadi pengalaman dan pelajaran berharga karena mendapat pengalaman ‘real’ dilapangan yang tidak didapatkan dari kuliah di kelas seperti biasanya. “Bimbingan serta arahan dari para senior di Instalasi Farmasi Rumah Sakit tersebut juga sangat membantu, mereka juga baik dan ramah kepada saya” lanjut Chaerul. Selain itu mereka juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga imunitas dan memakai masker dimanapun berada karena virus Covid-19 tidak dapat dilihat seperti penyakit pada umumnya, juga masyarakat diharapkan dapat memilah informasi yang beredar baik di medsos, ataupun berita online agar tidak termakan oleh berita hoax. (PR/Den)