Dayak News – Perang bukanlah keinginan semua orang. Tak ada yang ingin mati terbunuh, sekalipun dia adalah seorang tentara. Itulah yang menjadi ironi perang di mana saja. Terutama bagi keluarga dari tentara yang terbunuh tanpa mengetahui kondisi terkini dari tentara itu.
Perang di Ukraina, bukanlah perang yang diketahui semua orang. Akan apa maksud dan tujuannya. Sebagaimana diungkapkan oleh Duta Besar Ukraina, Sergiy Kyslytsya di Sidang Majelis Umum PBB Senin (28/2), korban tewas di pihak Rusia bahkan tidak mengetahui untuk apa mereka di Ukraina.
Dubes Kyslytsya mengungkapkan di depan sidang bahwa ada dokumen screenshot dialog antara seorang ibu dari seorang tentara Rusia, yang diketahui sudah tewas, sebelumnya, bahwa dia masih sedang latihan di Krimea. Ibu itu mengira anaknya hanya sedang misi latihan seperti saat pergi pamit. Padahal tidak mengetahui anaknya sudah dikirim ke Ukraina, guna menembaki orang-orang. Pada gilirannya si tentara itupun tewas tertembak oleh peluru Ukraina. Petikan dialog si anak ibu itu bilang, “Mama, saya sedang berperang di Ukraina.” Itu berita terakhirnya sebelum tewas terbunuh. Dilaporkan oleh 4 Channel News.
Dubes Kyslytsa mengatakan pada majelis, “marilah kita membayangkan, seperti apa perang ini, yang bahkan seorang tentara di pihak Rusia pun tidak mengetahui kemana dan untuk apa ia ditugaskan.” (Christian Sidenden, redaktur Dayak News)