Oleh : Christian Sidenden (Redaktur Senior Dayak News)
Setelah dua kali 45 menit Indonesia telah unggul atas tuan rumah Bahrain, 1-2. Sayang sekali di pertambahan waktu yang lebih dari seharusnya, gol “bantuan” wasit Ahmed al-Kaf memupus kemenangan di depan mata Indonesia.
Secara normatif pertambahan waktu itu tidak bisa melebihi waktu yang sudah ditentukan. Karena di pertambahan waktu itu maka waktunya fixed. Harus sesuai dengan penambahan atau hanya bisa lewat sedikit.
Jual beli serangan kedua tim terjadi sepanjang pertandingan di Bahrain National Stadium Riffa. Hanya saja ketika Bahrain sudah unggul menit ke-15, melalui Mahroon, banyak pemain Bahrain mulai memainkan drama korban pelanggaran. Taktik seperti ini sangat tidak sportif.
Seharusnya pertandingan itu sudah ditutup sejak menit ke-97, tetapi hingga 100 menit masih dimainkan. Jauh dari waktu tambahan. Protes dari coach Shin Tae-yong tidak digubris oleh sang wasit dari Oman itu.
Sungguh disayangkan hal yang “tidak sportif” dari wasit berkelas FIFA ini. Padahal ketika waktu normal ia memimpin dengan baik. Dua gol Indonesia dalam laga ini dicetak oleh Ragnar dan Struick.
Kerugian ada di pihak Indonesia, karena dari tiga laga yang sudah dimainkan, sejauh ini telah meraih tiga (3) poin dari hasil imbang semuanya, melawan Arab Saudi, Australia dan Bahrain. Sedangkan tim Bahrain sudah mengumpulkan empat (4) poin dari masing-masing menang dari Australia, imbang dengan Indonesia dan kalah sekali dari Jepang.
Bahrain tergabung di grup C babak ketiga Kualifikasi Asia bersama-sama Jepang, Australia, Arab Saudi, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok.
Bahkan kejutan, Indonesia, sebelumnya bisa menahan imbang dua tim unggulan di grup ini. Tim Garuda telah menjadi perhatian di dunia sepakbola. Arab Saudi dan Australia sejauh ini adalah dua tim-tim langganan, biasa lolos ke putaran final Piala Dunia. (*)