Palangka Raya (Dayak News) – Comodo Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (FEB UPR) berencana menggelar Ekspedisi Pendakian Bukit Raya pada Agustus 2025 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi Bukit Raya, salah satu dari Seven Summit Indonesia yang terletak di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Selain pendakian, ekspedisi ini juga akan mencakup penelitian tentang kearifan lokal, adat istiadat, flora dan fauna, serta budaya masyarakat di desa terakhir sebelum pendakian, yaitu Tumbang Habangoi.
Dalam rangka persiapan ekspedisi, Comodo Mapala FEB UPR mengadakan audiensi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah. Audiensi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dalam pelaksanaan ekspedisi, terutama dalam aspek konservasi dan promosi kegiatan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan.
Andre Setyawan, salah satu perwakilan tim ekspedisi, menyampaikan bahwa kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BKSDA Kalimantan Tengah, sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran kegiatan. “Ekspedisi Bukit Raya perlu bekerjasama dengan berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan maksimal, terutama dengan BKSDA sebagai instansi yang mengelola flora dan fauna. Mereka dapat memberikan saran, masukan, serta dukungan yang dibutuhkan agar ekspedisi ini berjalan sukses,” ujarnya.
Ketua Umum Comodo Mapala FEB UPR, Putri Marito Simanjuntak, juga menambahkan bahwa hasil audiensi dengan BKSDA diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang saling mendukung. “Harapan saya, audiensi ini menjadi langkah awal kerja sama yang saling mensupport kegiatan mahasiswa, terutama dalam hal lingkungan hidup,” katanya.
Sementara itu, pihak BKSDA Kalimantan Tengah menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Comodo Mapala FEB UPR dalam melaksanakan ekspedisi ini. Mereka menilai bahwa kegiatan tersebut tidak hanya berkontribusi pada dunia konservasi, tetapi juga sebagai ajang pembelajaran bagi mahasiswa dalam memahami keanekaragaman hayati Indonesia.
“Peran mahasiswa pecinta alam dalam menjelajah dan menjaga keanekaragaman hayati sangat penting dalam dunia konservasi. Jadikan kegiatan ini sebagai pembelajaran terhadap alam dan lingkungan hidup. Dengan semangat generasi muda, semoga ekspedisi ini menjadi kebanggaan bagi kalian, baik secara individu maupun organisasi, serta memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wisata pendakian dengan tetap menghormati budaya serta adat istiadat setempat,” ujar perwakilan BKSDA Kalimantan Tengah.
Dengan berbagai dukungan yang diharapkan dari berbagai pihak, Ekspedisi Bukit Raya 2025 ini diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan, konservasi, serta promosi wisata pendakian di Kalimantan Tengah. (PR)