Sampit (Dayak News) – Seorang sopir truck dari CV. Catur Borneo Abadi diduga telah melarikan diri setelah diketahui melakukan aksi menggelapkan lebih dari dua ton kernel sawit milik PT SAGM.
Sopir yang diketahui merupakan seorang Pria berinisial BB ini berhasil kabur dengan membawa sejumlah besar kernel sawit yang seharusnya diantar ke PT. Sarana Agro Panara.
Peristiwa tersebut baru saja diketahui terjadi pada Senin (15/07/2024) yang lalu dan hingga kini keberadaan sopir truck Berinisial BB tersebut masih belum diketahui dan menghilang.
Dalam Siaran Persnya, Pemilik CV. Catur Borneo Abadi, Lilik Kurniawan, menyatakan bahwa perusahaannya hanya menyediakan jasa angkutan yang digunakan oleh PT SAGM untuk mengantar kernel sawit ke PT SAP.
“Senin lalu, saya telah menugaskan seorang sopir berinisial BB untuk mengantar satu bak truk kernel sawit. Karena sudah terbiasa, saya tahu estimasi waktu yang dibutuhkan, namun BB tidak kunjung datang,” ungkap Lilik, Kamis (25/07/2024).
Merasa curiga dan adanya hal yang janggal dengan keterlambatan tersebut, Lilik berinisiatif memeriksa setiap ruas jalan yang sering dilalui oleh trucknya, dan setelah berkeliling, Lilik tidak menemukan tanda-tanda keberadaan truk dan Sopirnya yang berinisial BB tersebut.
“Saya mencoba menghubungi BB via ponsel. Lalu Sopir tersebut mengaku mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sehingga terlambat mengantarkan kernel sawit ke tempat tujuan.” Terangnya Kembali.
Kemudian, ungkapnya Lanjut, merasa ada yang janggal dengan penjelasan tersebut, Pada Rabu, 17 Juli 2024 dini hari, Lilik bersama beberapa rekannya memeriksa barak yang disewa BB di Jalan Kopi Selatan, Kelurahan MB Hilir, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Tepat di samping barak, kami menemukan truk kami yang parkir. Setelah diperiksa, ternyata kernel sawitnya sudah berkurang dan BB tidak lagi ada di tempat,” jelas Lilik.
Melihat adanya tumpukan sawit yang berkurang, bersama rekan-rekannya, akhirnya Lilik membawa truck tersebut ke PT. SAP untuk menimbang muatan kernel sawit.
Dari Hasil penimbangan yang dilakukan, menunjukkan bahwa kernel sawit berkurang sebanyak 2.320 kilogram, yang jika dikonversi ke dalam rupiah bernilai sekitar 19 juta.
“Setelah mengetahui kekurangan tersebut, kami segera melaporkan kejadian ini ke Polres Kotim. Sopirnya kabur dan hingga kini kami masih mencari keberadaannya,” Pungkas Lilik.(AJn)