Rakorsarda Tahun 2023 Ditutup. Anak Agung : Kita Mantapkan Hasil Rencana Kontigensi dalam Penyelamatan Jiwa Manusia

oleh -
oleh
Rapat Kordinasi SAR daerah (Rakorsarda) tahun 2023 terkait Penyelenggaraan Operasi SAR yang membahayakan jiwa manusia, Kamis (26/10/2023) sore kegiatan tersebut akhirnya ditutup.
Rapat Kordinasi SAR daerah (Rakorsarda) tahun 2023 terkait Penyelenggaraan Operasi SAR yang membahayakan jiwa manusia, Kamis (26/10/2023) sore kegiatan tersebut akhirnya ditutup.

Palangka Raya (Dayak News) – Setelah dua hari melaksanakan Rapat Kordinasi SAR daerah (Rakorsarda) tahun 2023 terkait Penyelenggaraan Operasi SAR yang membahayakan jiwa manusia, Kamis (26/10/2023) sore kegiatan tersebut akhirnya ditutup.

Mengingat penyusunan perencanaan atau kontegensi yang sudah mantap dirumuskan oleh peserta perwakilan Rakorsarda sehingga kedepannya bahan acuan dimana akan menjadi bahan saat pelaksanaan operasi SAR yang membahayakan jiwa manusia di kota Palangka Raya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Anak Agung Ketut Alit Supartana saat menutup kegiatan Rakorsarda tahun 2023 mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta kegiatan, panitia Pelaksana, Perwakilan Kantor Basarnas Pusat yang sudah bersama-sama dalam kegiatan ini.

“Terimakasih kami ucapkan setelah dua hari ini kita bersama-sama dalam ruangan ini bertukar pikiran, menyamakan Persepsi untuk kemajuan yang lebih baik lagi, terkhususnya dalam penyelenggaraan operasi membahayakan dan penyelamatan terhadap jiwa manusia.” Ungkap Alit Supartana.

Lanjut A.A Ketut Alit Supartana, hasil akhir dari penyusunan Kontingensi ini akan dilaporkan ke tingkat yang lebih tinggi yakni ke Dirjen Pengendalian Operasi Basarnas untuk selanjutnya akan dibuatkan rencana operasi jika sewaktu-waktu terjadi kejadian yang membahayakan jiwa manusia, semua stake holder didalamnya sudah siap jika diperlukan.

Sementara itu, Kasi Operasi Basarnas Kota Palangka Raya Adliandy Salman telah mengumpulkan sejumlah informasi yang diperlukan seperti Alat utama yang dimiliki, hingga sumber daya manusia dari unsur SAR yang diundang.

“Dengan adanya pencatatan ini, kami jadi tahu apabila ada musibah terjadi yang membahayakan manusia maka kami tahu kesiapan organisasi potensi SAR,” ungkapnya.

Selain itu, melalui diskusi bersama, unsur SAR yang tidak hanya terdiri dari relawan tetapi juga instansi terkait ini bisa mengetahui peralatan maupun jumlah personel yang bisa diturunkan untuk membantu penanganan penyelamatan.

BACA JUGA :  BASARNAS AKAN TEMPA 28 ORANG RELAWAN DALAM JUNGLE RESCUE

Sebagai tambahan, Rakorsarda ini juga memberikan materi mengenai pertolongan di permukaan air.

Meski tanpa praktik lapangan, para unsur SAR tetap mendapat ilmu tambahan bagaimana caranya menyelamatkan orang tenggelam baik di kolam renang, sungai maupun laut. (AJn)

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.