Palangka Raya, 2/2/2021 (Dayak News). Hampir Sepekan ini, Tim Emergency Response Palangka Raya berhasil mengamankan kurang lebih 7 ekor ular non berbisa hingga berbisa yang masuk kedalam pemukiman atau rumah warga masyarakat kota Palangka Raya.
“Dari akhir Januari 2021 hingga sekarang dan itu hampir seminggu ada sekitar 7 ekor ular dengan jenis beragam baik berbisa dan non berbisa kita tangani dan evakuasi dari rumah warga,” Ungkap Hendra Herotama selaku Rescuer Animal tim ERP.
Menurut Hendra, dari 7 ular tersebut beberapa diantaranya merupakan ular Sawa atau ular sanca yang didapat dari kandang ternak warga yang lagi memangsa hewan ternak seperti ayam dan itik.
Selain ular sawa, tim yang digawangi anak-anak muda kota Palangka Raya yang bermodal rasa kemanusiaan tersebut, ada juga ular Kobra hitam atau bahasa ilmiahnya naja sputatrix, ular cincin emas dan terakhir yang baru-baru ini direscuer ular king kobra sepanjang 4 meter yang masuk kekamar warga jalan Bakung merang.
Maraknya ular yang masuk kepemukiman dan perumahan warga, menurut Hendra yang sudah mengantongi Sertifikat Nasional sebagai Rescuer Animal dari Yayasan Sioux Indonesia ini lantaran mulai maraknya pengembangan kota dan merusak hutan perawan kota tempat para habitat reptil bersembunyi sehingga ular semakin merangsek menuju kota mencari tempat mereka berlindung yang layak.
Selain itu ditambahkan hendra, Semakin menipisnya rantai makanan dihabitat para reptil membuat akhirnya para reptil seperti ular ekspansi ke pemukiman warga yang dirasa siklus rantai makanan mereka tercukupi.
“Inti sebenarnya ada gesekan antara manusia dan alam sehingga berdampak dengan terganggunya ekosistem yang membuat hewan didalamnya lari menyelamatkan diri mencari tempat dengan ketersediaan makanan dan kenyamanan dari ular tersebut.” Pungkasnya. (AJn)