Pulang Pisau,25/3/19 (Dayak News). Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo didampingi Ketua TP-PKK dan Unsur Forkopimda, menghadiri undangan Polres Pulang Pisau dalam acara Nonton Bareng (Nonbar) “Film Pohon Terkenal” di Studio 21 Palma, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Film yang di sutradarai Monty Tiwa dan Annisa Meutia itu, merupakan film yang diinisiasi oleh Divisi Humas Polri, dibintangi Umay Shahab, Laura Theux dan Raim Laode yang mulai tayang serentak pada tanggal 21 Maret 2019 di seluruh bioskop di Indonesia.
Bupati memgatakan Film Pohon Terkenal ini patut direkomendasikan untuk ditonton karena selain menghibur juga ada kisah percintaan dan yang terpenting memberikan nilai edukasi kepada para penonton sekaligus pemahaman kepada masyarakat, khususnya saat proses seseorang untuk menjadi perwira polisi.
Dalam alur cerita film Edy mengatakan bagaimana proses rekrutmen sampai dinamika selama menjalani pendidikan sebagai anggota Polri.
“Jadi, kita diberikan pembelajaran tentang tugas polisi yang identik menumpas kejahatan, seperti tidak melulu hanya tau bahwa menjadi polisi cuma nangkap maling atau memberi tilang pada pelanggar lalu lintas saja, seperti selama ini yang banyak dipahami masyarakat,” kata Edy Pratowo.
Harapannya dilema tersebut mampu meningkatkan keinginan serta menepis keraguan masyarakat yang anak atau saudarannya yang ingin mendaftar menjadi polisi.
Menurutnya siapapun bisa menjdi seorang polisi selama memenuhi kriteria dan persyaratan yang sudah ditentukan.(Bobbe) foto bupati usai nonton bareng film pohon terkenal di studio 21 Palma Palangka Raya, Senin (25/3/19).(Dayak News/Don/BBU).
Bupati memgatakan Film Pohon Terkenal ini patut direkomendasikan untuk ditonton karena selain menghibur juga ada kisah percintaan dan yang terpenting memberikan nilai edukasi kepada para penonton sekaligus pemahaman kepada masyarakat, khususnya saat proses seseorang untuk menjadi perwira polisi.
Dalam alur cerita film Edy mengatakan bagaimana proses rekrutmen sampai dinamika selama menjalani pendidikan sebagai anggota Polri.
“Jadi, kita diberikan pembelajaran tentang tugas polisi yang identik menumpas kejahatan, seperti tidak melulu hanya tau bahwa menjadi polisi cuma nangkap maling atau memberi tilang pada pelanggar lalu lintas saja, seperti selama ini yang banyak dipahami masyarakat,” kata Edy Pratowo.
Harapannya dilema tersebut mampu meningkatkan keinginan serta menepis keraguan masyarakat yang anak atau saudarannya yang ingin mendaftar menjadi polisi.
Menurutnya siapapun bisa menjdi seorang polisi selama memenuhi kriteria dan persyaratan yang sudah ditentukan.(Bobbe) foto bupati usai nonton bareng film pohon terkenal di studio 21 Palma Palangka Raya, Senin (25/3/19).(Dayak News/Don/BBU).
