Palangka Raya, Dayak.News.
Sebagai mitra pembangunan ekonomi, Bank Indonesia (BI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kalteng perlu mengetahui persoalan-persoalan apa saja yang dihadapi dalam soal perekonomian.
Demikianlah di awal tahun 2018, kedua lembaga itu mengadakan Focus Group Discussion (FGD) membahas percepatan ekonomi daerah ke depan. Acara ini berlangsung di Aula Betang Hapakat, Kantor Perwakilan BI Kalteng, Selasa (23/1) pagi.
KADIN juga didampingi oleh Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) wilayah Kalselteng.
Gapkindo yang diwakili oleh Hasan Yusniar menyebutkan terjadinya perlambatan penyerapan karet bokar masyarakat. Padahal kapasitas terpasang Kalteng mencapai 292.000 ton karet SIR 20 dan SIR 10.
Ketua KADIN Kalteng, Tugiyo Wiratmodjo, pada kesempatan itu menyatakan perlunya menekan ekonomi biaya tinggi sehingga perizinan lebih bisa dipercepat.
Sementara itu, Anton Pawarangan, juga menyoroti ketidakmampuan daya penyediaan barang setengah jadi dan jadi dari pangsa pasar ekspor. Hal ini berlaku dalam industri perkayuan dan meubel.
BI yang diwakili Septianto berjanji akan lebih mendorong pemerintah dalam menyuarakan keluhan dunia usaha. Sebab BI dan pemerintah ada dalam tim kerja Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalteng. (Dayak News/CPS/BBU).