Perbaikan Jalan Poros Membuat Bahan Pangan Sebabkan Inflasi Kalteng

oleh -
oleh
Perbaikan Jalan Poros Membuat Bahan Pangan Sebabkan Inflasi Kalteng 3

Palangka Raya (Dayak News) – Pengerjaan peninggian badan jalan-jalan negara di ruas-ruas Palangka Raya-Pulang Pisau dan Palangka Raya-Kotim, secara ekonomi menyebabkan kenaikan harga-harga sumber bahan pangan di Kalteng sebulan terakhir.

Hal itu terlihat dari catatan Berita Resmi Statistik (BRS) dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, yang disampaikan oleh Akhmad Tantowi, Statistisi Ahli Bidang Distribusi, di ruang ViCon Jl. Pierre Tendean, Rabu siang (1/11).

Perbaikan Jalan Poros Membuat Bahan Pangan Sebabkan Inflasi Kalteng 4

Dalam bulan Oktober 2023, tercatat inflasi gabungan dari kota-kota Palangka Raya dan Sampit, sebesar 0,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,07. Dari 90 kota pantauan BPS pusat di Indonesia, ada 69 kota yang alami inflasi dan 21 kota yang terdeflasi. Inflasi terbesar terjadi di Gorontalo sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 114,36 dan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 118,61.

Memang ada peristiwa-peristiwa alam maupun pengambilan kebijakan yang turut mempengaruhi besaran inflasi bulan Oktober 2023 ini. Antara lain musim kemarau panjang yang dipengaruhi fenomena kekeringan atau El Nino turut menaikkan harga pasaran beras.

Selain itu kebijakan pemerintah yang menaikkan harga eceran dari minyak Pertamax Green dan Pertamina Dex juga mempengaruhi kenaikan inflasi.

Begitu juga komoditas daging ayam ras yang mengalami keterlambatan pasokan dari Kalsel oleh karena sedang ada perbaikan jalan negara di ruas Palangka Raya – Pulang Pisau.

Musim kemarau juga ditengarai kuat meningkatkan harga-harga ikan air tawar seperti ikan nila.

Meskipun komoditas bawang merah justru mengalami penurunan karena stok melimpah datang dari wilayah Nusa Tenggara Barat (Bima).

Secara pengelompokan pengeluaran maka inflasi gabungan Palangka Raya dan Sampit terjadi akibat peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,31 persen), kelompok transportasi (0,88 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,50 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,13 persen), kelompok kesehatan (0,12 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,10 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,08 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen), dan kelompok pendidikan (0,03 persen).

BACA JUGA :  MAKANAN DAN HIBURAN MENDORONG INFLASI MEI 2022

Inflasi tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) secara gabungan tercatat sebesar 2,10 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) tercatat sebesar 2,51 persen.

Komoditas bahan pangan pemberi sumbangsih inflasi pada Oktober 2023 itu antara lain, beras, daging ayam ras, bensin, cabai rawit, ikan nila, kacang panjang, angkutan udara, ikan baung, ikan gabus, dan kentang.

Sedangkan penyumbang deflasi diberikan oleh komoditas-komoditas bahan pangan bawang merah, telur ayam ras, bawang putih, ikan layang/ikan benggol, terong, minyak goreng, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, telepon seluler, ikan lele, dan baju muslim wanita. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.