Palangka Raya (Dayak News)– Pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, oleh karena keputusan pemerintah pusat, telah mendorong sektor jasa hiburan dan makanan untuk bergeliat kembali setelah terpuruk selama pandemi Covid-19, dua tahun belakangan.
Hal itu diperlihatkan dalam gejala penyebab Indeks Harga Konsumen (IHK) atau laju inflasi yang terjadi selama bulan Mei 2022 di dua kota acuan Inflasi Kalteng, Palangka Raya dan Sampit.
Dari Berita Resmi Statistik bulan Juni 2022, yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, melalui kanal YouTube, terjadi inflasi sebesar 0,93 persen gabungan kedua kota acuan dengan IHK 112,40.
Secara nasional dari 90 kota pantauan inflasi, 87 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi Mei 2022 terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dengan IHK 116,00. Deflasi tertinggi terjadi di kota Kotamobagu sebesar 0,21 persen dengan IHK 111,25.
Secara tahun kalender (Mei 2022 terhadap Desember 2021) nilai inflasi gabungan Kalteng sebesar 3,34 persen. Sedangkan dari tahun kalender (Mei 2022 terhadap Mei 2021) nilai inflasi Kalteng sebesar 5,74 persen.
Sektor-sektor pengeluaran yang berkontribusi pada inflasi gabungan 0,93 persen di bulan Mei 2022 itu adalah dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 1,90 persen. Kemudian dari kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,87 persen. Sedangkan dari kelompok jasa perawatan diri pribadi dan lainnya menyumbang sebesar 0,66 persen.
Dari sudut komoditas, maka inflasi Mei 2022 di Kalteng disumbangkan oleh antara lain ikan nila, ikan patin, telepon seluler, daging babi, dan bioskop.
Sedangkan komoditas penyumbang deflasi yang turun harganya disumbangkan antara lain oleh anggur, bawang putih, tas sekolah, rimbang dan larutan penyegar. (CPS)
