Pertumbuhan Ekonomi Kalteng Terpengaruh Turunnya Ekspor Tambang

oleh -
oleh
Pertumbuhan Ekonomi Kalteng Terpengaruh Turunnya Ekspor Tambang 3

Palangka Raya (Dayak News) –  Sekalipun tetap tumbuh, perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat penurunan ekspor bahan tambang di triwulan IV tahun 2023 (Oktober – Desember 2023).

Dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Senin (5/2), di Ruang Vicon, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, menyebut angka pertumbuhan ekonomi daerah ini tercatat di tahun 2023 sebesar 4,14 persen. Secara triwulan IV tahun 2023 terhadap triwulan IV tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Secara triwulan IV tahun 2023 terhadap triwulan III tahun 2023 (Juli – September 2023) tumbuh sebesar 8,50 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Kalteng Terpengaruh Turunnya Ekspor Tambang 4

Dari sudut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalteng atas dasar harga berlaku tahun 2023 mencapai Rp208,8 Triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp113,6 Triliun.

Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2023 itu dari sisi produksi maka pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 11,18 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 7,69 persen.

Sumbangsih dalam pertumbuhan regional Kalimantan didominasi diberikan oleh Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 48,38 persen. Sementara Kalteng berkontribusi sebesar 11,98 persen.

PDRB suatu daerah itu dipengaruhi oleh jumlah penduduk daerah itu. Daerah berpenduduk kecil maka produksi dan pembelanjaannya juga relatif kecil. Jadi ini menjadi gambaran atas sumbangsih Kalteng dalam pertumbuhan ekonomi regional yang juga tidak besar.

Penurunan ekspor hasil tambang (terutama bauksit) menjadi sebab satu-satunya lapangan usaha dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini tercatat turun 5,55 persen setelah pada tahun 2022 justru tinggi sekali sebesar 15,61 persen.

BACA JUGA :  IHSG COBA BANGKIT DARI TEKANAN, EMAS TAK TERBENDUNG

Sekaligus, dijelaskan oleh Eko Marsoro lagi, karakter perekonomian daerah ini memang masih mengandalkan pada eksploitasi sumberdaya alam.

Dari sudut impor tercatat penurunan impor Barang dan Jasa sebesar 4,18 persen ketika perekonomian triwulan IV tahun 2023 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022. Penurunan impor itu bagus, karena nilai impor ini adalah pengurang atas pertumbuhan ekonomi suatu daerah. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.