Jakarta, 25/10/19 (Dayak News). Sepanjang sejarah kabinet Indonesia, nama Alue Dohong orang pertama yang berhasil “memecah telor” bagi kebanggaan orang dayak.
Betapa tidak, kelompok etnis Dayak yang dititipkan Allah Yang Maha Esa dilahirkan di Bumi pertiwi tidak perbah diperhatikan oleh pemerintah Indonesia untuk dipercayakan di jajaran kabinet.
Baru di era pemerintahan Jokowi. Meskipun hanya duduk dikursi wakil Menteri. Tapi itu merupakan sejarah luar biasa bagi orang Dayak.
Alue Dohong saat dikonfirmasi Dayak News.com, Jumat (25/10) mengakui dirinya merupakan anak suku Dayak pertama yang menjabat dalam kabinet pemerintahan Indonesia.
Dalam sejarah Indonesia merdeka, ini orang Dayak pertama di kabinet. Jadi, saya yakin kalau takdir jadi wakil menteri, ini jadi kebahagiaan suku Dayak di Kalimantan,” katanya setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10).
Alue Dohong, rencananya, akan ditempatkan Jokowi sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Posisi menterinya dijabat petahana Siti Nurbaya Bakar.
Alue merupakan akademisi yang memang telah lama bergelut dalam bidang pengelolaan lahan basah atau lahan gambut.
Sebelum berkiprah di BRG, Alue mendirikan Lembaga Pengkajian, Pendidikan, dan Pelatihan Lingkungan Hidup (LP3LH) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Alue sempat terlibat dalam merestorasi lahan gambut di provinsi tersebut.
Selain bekerja di BRG, dia juga mengajar Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup di Universitas Palangka Raya.
Alue Dohong merupakan putra Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dia termasuk salah satu pegiat persoalan lingkungan hidup di Negeri Tambun Bungai, bumi Pancasila.
Alue Dohong sebelumnya adalah Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan pada Badan Restorasi Gambut (BRG). Dia juga menjadi pengajar SDA dan lingkungan hidup di Universitas Palangka Raya.
Alue Dohong sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Jumat ini. Usai bertemu Jokowi, Alue menuturkan dia dan presiden banyak berdiskusi masalah kehutanan dan juga rencana pemindahan ibu kota baru Kalimantan Timur.
“Kami banyak berdiskusi masalah kehutanan, kita juga berdiskusi tentang ibu kota negara baru di Kaltim. Berdasarkan arahan bapak presiden kemungkinan (saya ditunjuk sebagai wakil menteri) LHK,” kata Alue Dohong. (As/BBU).
