GUBERNUR KALBAR: KEMENLU RI AGAR BANTU PENANGANAN NARKOBA DARI MALAYSIA

oleh -
oleh
GUBERNUR KALBAR: KEMENLU RI AGAR BANTU PENANGANAN NARKOBA DARI MALAYSIA 1

PONTIANAK, 29/8/19 (Dayak News). Sesuai dengan infromasi yang diterima, mencapai 90 persen lebih narkoba yang berhasil diungkap dan ditangkap aparat keamanan di Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat (Kalbar) berasal dari Malaysia. Untuk itu Gubernur Kalbar akan berkoordinasi dan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk berkoordinasi dan membantu penanganan peredaran narkoba dari Malaysia ke Kalbar.

Hal itu dikatakan Gubernur Kalbar Sutarmidji SH kepada wartawan di Pontianak, Kamis (29/8/19).

Ia mengatakan, selama ini aparat Kepolisian sudah sangat sering mengungkap kasus peredaran narkoba di Kalbar. Selanjutnya dari hasil penyelidikan diketahui bahwa sebagian besar atau 90 persen lebih narkoba yang masuk ke Indonesia melalui Kalbar adalah berasal dari Malaysia.

Sebagian besar kasus narkoba itu dimasukkan melalui Pos lintas batas antara Sarawak dengan Kalbar. Namun yang sangat menyedihkan, tersangka masih berani membawa narkoba dengan menggunakan pesawat padahal kita ketahui pengawasan di bandara sangat ketat.

Kasus ini terjadi pada Minggu lalu dimana Polda Kalbar berhasil menangkap 26 kg narkoba jenis shabu yang dibawa dengan menggunakan pesawat. Narkoba itu berasal dari Malaysia dan menangkap dua orang tersangka warga Malaysia dan satu orang warga Indonesia.

Melihat kondisi ini, pihaknya merasa sangat sedih, karena dengan menggunakan pesawat yang pengawasannya sangat ketat masih bisa lewat. Apalagi jika dibawa lewat darat, melalui PLB antara Kalbar dengan Sarawak Malaysia.

Untuk itu, pihaknya akan menyampaikan permasalahan ini kepada Kementerian terkait dan berkoordinasi dengan Kemenlu. Selanjutnya pihak Kemenlu diharapkan dapat berkoordinasi dengan pihak Malaysia dalam rangka pengawasan peredaran narkoba.

Selain melakukan koordnasi dengan Kemenlu, pihaknya juga akan melakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM) di perbatasan. Artinya agar SDM yang bertugas di perbatasan juga melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab mengawasi dengan ketat semua barang yang keluar dan masuk ke Kalbar melalui perbatasan.

BACA JUGA :  PEMPROV KALTENG IKUT RAKORNAS VIDKOM BERSAMA PRESIDEN RI

Pihaknya juga akan mengupayakan sarana dan pra sarana yang dibutuhkan untuk dipenuhi. Sehinga peredaran narkoba dari Malaysia ke Indonesia dapat diantisipasi dan dicegah sedini mungkin.

Aparatur kita yang berada di pintu depan di pelabuhan dan di border harus lebih cekatan dan lebih teliti agar narkoba tidak masuk ke Indonesia melalui pintu resmi. Jika narkoba yang sangat membahayakan bisa lolos melalui udara apalagi barang atau perdagangan illegal lainnya pasti lebih mudah lolos dan dibiarkan.

Pihaknya akan segera menyampaikan masalah ini ke kementrian terkait dan kita juga akan bantu menangani. Pihak Angkasa Pura juga diminta untuk melengkapi semua peralatan yang dibutuhkan.

Pihaknya juga meminta agar tersangka narkoba agar tidak dihukum ringan, sebab nantinya mereka akan mendapat remisi. Oleh sebab itu tersangka narkoa diminta agar dihukum maksimal sesuai dengan hukum yang berlaku sehingga ada efek jera.[Dayak News/SOS/BBU].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.