Muara Teweh,29/7/19 (Dayak News). Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran dalam kunjungan kerja (Kunker) menyempatoan gelar ramah tamah dan dialog bersama jajaran pemerintah Kabupaten Barito Utara ( Barut).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Barut Nadalsyah dan Wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra, jajaran Forum Koordinasi Perangkat Daerah Kabupaten Barut, Danrem 102 Panju Panjung , Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Tokoh adat dan undangan lainnya.
Kunker Gubernur H.Sugianto sekaligus menghadiri kegiatan Hari Jadi Kabupaten Barut ke-69. H. Sugianto Sabran memberikan apresiasi dan rasa bangganya, atas terobosan-terobosan yang dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten Barut.
“Saya bangga dengan Bapak Bupati atas terobosan yang dilakukan, salah satunya dalam bidang infrastruktur, yaitu jalan dari Muara Teweh menuju Palangka Raya dengan melewati jalan pintas yang di buat memotong jalan sepanjang kurang lebih 100 KM, yang semula perjalanan ditempuh selama 7 jam dari Muara Teweh menuju Palangka Raya dapat dipercepat menjadi 4 jam perjalanan.
“Buat saya ini terobosan yang luar biasa,” ungkap Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam sambutannya pada acara Ramah Tamah dan Dialog bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Barut, Minggu (28/7) malam.
Gubernur mengatakan, ini pemikiran yang cerdas, karena melalui penelitian dan dilakukan dengan perencanaan yang matang, terlebih saat ini pemerintah Barut sedang membangun rumah sakit untuk meningkatkan bidang kesehatan di Kabupaten Barut.
Gubernur menghimbau kepada semua jajaran pejabat tamu dan undangan yang hadir agar dapat menjaga daerah masing-masing, untuk tidak membakar hutan dan lahan. Terlebih saat ini Kalteng disorot karena rencana pemindahan ibu kota pemerintahan negara.
“Saya berharap Bupati/WaliKota bisa bersinergi satu sama lain agar bisa bersama-sama, menjaga daerahnya masing-masing dan menghimbau masyarakatnya agar tidak membakar lahan sembarangan, karena saat ini musim kemarau lumayan panjang, karena dampaknya sangat merugikan orang banyak,” tegas Sugianto.
Gubernur juga mengungkapkan jangan sampai kejadian kabut asap yang terjadi di tahun 2015 terulang kembali, karena selain merugikan negara sendiri, dampaknya juga negara tetangga dan itu membuat penilaian yang kurang baik untuk negara Indonesia.
Selaras dengan Gubernur Kalteng, Bupati Nadalsyah, juga menyebutkan pihak pemerintah Kabupaten telah berkomitmen tahun 2019 bebas dari kabut asap.
“Kami selalu sampaikan kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga alam, karena kalau alam kita terjaga, alam juga akan menjaga kita, itulah selalu kami ingatkan kemasyarakat kabupaten Barut ini”,ujar Bupati yang akrab disapa Koyen tersebut.
Pihaknya berharap, jangan sampai akibat asap Kalteng gagal dipilih menjadi ibu kota pemerintahan negara Republik Indonesia.(Dayak News/MMC Kalteng/Den/BBU).