KABUT ASAP SEMAKIN TEBAL DI KALBAR

oleh -
oleh
KABUT ASAP SEMAKIN TEBAL DI KALBAR 1

PONTIANAK, 19/7/19 (Dayak News). Kabut asap menyelimuti wilayah Kota Pontianak dan sekitanya tanpak semakin tebal khususnya pada pagi hari. Kabut asap ini timbul akibat semakin maraknya pembakaran lahan untuk keperluan pertanian.

Pantauan wartawan Dayak News Online di Kota Pontianak pada pagi ini Jumat (19/7) terlihat kabut sangat tebal. Namun belum banyak warga yang menggunakan masker pengaman saat keluar rumah menggunakan kendaraan roda dua.

Maksum (50) salah seorang warga Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya pagi ini Jumat (19/7) mengatakan, sebenarnya sekarang ini pembakaran lahan tidak terlalu banyak. Sebab kondisi cuaca tidak dapat diprediksi terkadang hujan dan terkadang tiba tiba kemarau

Selain itu razia dan sosialisasi dampak pembakaran lahan juga sangat sering dilaksanakan. Sehingga warga tidak lagi melakukan pembakaran secara besar besaran.

Oleh sebab itu pihaknya merasa keberatan jika warga atau petani yang dipersalahkan ketika kabut asap timbul. Sebab banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kabut asap.

Dikatakan demikian karena kebakaran lahan banyak yang terjadi bukan karena dibakar. Sebab seperti biasa pada musim kering lahan rumput dan ilalang banyak yang kering dan mudah terbakar.

Selain itu juga kondisi wilayah Kalbar memiliki lahan gambut. Sehingga sangat sulit untuk mengetahui sumber api yang menyebabkan kebakaran.
Pihaknya meminta agar pemerintah memberikan solusi bagi masyarakat untuk membersihkan lahan selain dengan cara membakar.

Hal ini penting karena membersihkan lahan dengan cara membalar adalah cara yang paling mudah dan murah.
Jika solusi itu sudah disampaikan kepada masyarakat dan dapat dilaksanakan maka sudah barang tentu masyarakat tidak lagi membakar lahan. Namun jika solusi itu tidak ada maka kemungkinan besar petani membersihkan lahan dengan cara membakar tetap dilakukan masyarakat.

BACA JUGA :  SERTIFIKAT TANAH MILIK TNI AD, PERSONEL ZIDAM BERKOORDINASI DENGAN APARAT DESA LEMBANG

Pihaknya juga meminta agar sosialisasi lebih sering dan lebih intensip dilaksanakan. Selain itu diharapkan agar pemerintah dapat memberikan bantuan mesin air untuk masyarakat.

Sehingga ketila mengetahui ada kebakaran maka dapat dengan cepat di padamkan. Artinya tidak lagi menunggu pemadaman yang dilaksakakan oleh aparat tetapi sudah dapat dipadamkan oleh masyarakat. (Dayak News/SOS/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.