Oleh: Barthel B Usin/Pemred Dayak News.
“Pesta demokrasi terlambat pestanya di Kalimantan Tengah (Kalteng).”
Ungkapan itu muncul dari seorang pemain politik kawakan dengan langkah rapinya.Terbukti telah menempatkan dirinya, menduduki jabatan penting di organisasi politik, organisasi sosial , organisasi kemasyarakatan dan organisasi pemerintahan di Bumi Tambun Bungai, Bumi Dayak, Bumi Pancasila, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Tanggapan itu, keluar saat diminta tanggapannya oleh Dayak News tentang pasangan bakal calon (balon) Gubernur/Wakil Gubernur Kalteng Ben Brahim S Bahat/Ujang Iskandar, satu-satunya pasangan balon yang telah berani terbuka penyatakan telah mendapat rekomendasi dari partai politik, sebagai perahu bertarung merebut suara rakyat Pilkada serentak di Kalteng tanggal 9 Desember 2020.
Pasangan balon ini, berani menyiarkan vidio penyerahan rekomendasi langsung dari tangan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.Vidio itu hanya hitungan menit ditayangkan di media sosial dan seketika menjadi viral.
Rekomendasi itu, bak pancaran petir dan gelegar suara guntur di kalangan masyarakat Kalteng.Betapa tidak, tak ada tanda pancaran petir maupun suara guntur politik.Kejadian ini muncul menyambar jagat perpolitikan yang mengagetkan banyak kalangan.
Padahal, sebelumnya yang banyak menghiasi media sosial dari tim patahana yang meyakini “jago” mereka bakal menghadap kotak kosong.
Munculnya rekomendasi dari partai politik pemenang ketiga pemilu legislatif di Kalteng ini membuat diskusi semakin hangat di warung kopi.Banyanyak suara spekulasi,menyatakan, bakal ada lagi partai besar menyusul memberi dukungan untuk Bupati dua periode di Kapuas Ben Brahim S Bahat dan mantan Bupati dua periode Kotawaringin Barat (Kobar) Ujang Iskandar untuk bertarung di perpolitikan merebut kursi pimpinan nomor satu dan nomor dua di Provinsi yang sempat masuk nominasi calon Ibu Kota Negara (IKN) RI.
Kehadiran rekomendasi itu membuat suhu politik makin tinggi.Gerakan patahana di media sosial seperti ada perimbangan dari pendukung pasangan balon yang sudah mulai unjuk gigi, bahwa mereka bukan calon pemimpin setingkat Gubernur/Wakil Gubernur yang bisa diremehkan.
Bersamaan dengan berubah peta perpolitikan di Kalteng akhir-akhir ini, membuat tingkat pertarungan merebut dukungan pihak DPP Partai politik juga dihembuskan semakin sengit.
Proses pilitik di Kalteng untuk mendapat rekomendasi dari partai harus beradu kekuatan mahar membuat pengawas perpolitikan harus bekerja keras.
Dibalik itu yang juga disyukuri, hembusan kata mahar, semoga menyadarkan pelaku politik di Indonesia. Pilkada untuk mencari pimimpin yang benar-benar memiliki ilmu manejerial dan mampu menjadi pemimpin yang bisa mewujud cita-cita pendiri bangsa di Republik ini, yakni masyarakat adil,makmur dan merata.”KITA TUNGGU SAJA”.*