EMPAT DESA DI KATINGAN KUALA BANTAH PROGRAM SIMURP GANGGU AKTIVITAS PERTANIAN

oleh -
oleh
EMPAT DESA DI KATINGAN KUALA BANTAH PROGRAM SIMURP GANGGU AKTIVITAS PERTANIAN 1
SIMURP (Strategic Irrigation Modernization Urgent Rehabilitation di Project) di Kecamatan Katingan Kuala.

Kasongan, (Dayak News) – Empat desa yang menjadi lokasi Program SIMURP (Strategic Irrigation Modernization Urgent Rehabilitation Project) di Kecamatan Katingan Kuala membantah aktivitas pekerjaan rehab saluran dan pembangunan fasilitas pendukungnya terdampak bagi aktivitas pertanian. Adapun keempat desa tersebut adalah Bumi Subur, Jaya Makmur, Makmur Utama dan Subur Indah

Menurut Kepala Desa Bumi Subur, Volta Dinata pelaksanaan Program SIMURP malah sangat mendukung produktivitas pertanian masayarakat. Dirinya membantah kabar isu yang beredar menyebutkan lantaran pekerjaan itu membuat aktivitas para petani menjadi terganggu.

“Wajar saja kalau agak terhambat sedikit, seperti jalan becek akibat galian. Tapi saya selalu meminta kontraktor memperbaiki jalan yang rusak,” ujarnya, Kamis (20/7/2023).

Dikatakanya, justru adanya perbaikan saluran irigasi tersebut, memberi dampak positif terhadap produksi pertanian masyarakat. Walaupun program tersebut belum rampung seratus persen.

EMPAT DESA DI KATINGAN KUALA BANTAH PROGRAM SIMURP GANGGU AKTIVITAS PERTANIAN 2

“Dulu untuk mengairi sawah yang berada di dataran tinggi harus menggunakan pompa air, sekarang saluran sudah mampu mengairi seluruh lahan pertanian masyarakat. Wajar saja jika ada gangguan sedikit selama pelaksanaan konstruksi,” jelasnya.

Hal sama dikemukakan Kepala Desa Makmur Utama, Imam Syafi’i yang mengaku selama pekerjaan konstruksi, aktivitas petani tetap berjalan seperti biasa, walaupun ada sedikit gangguan. Namun, kata dia masih tetap terkendali dan terus dikomunikasikan dengan pelaksana.

“Masih terkendali Pak, pekerjaan konstruksi irigasi tidak sampai menghambat aktivitas petani,” ujarnya singkat.

Sementara Kepala Desa Jaya Makmur, Wahyudi menyatakan belum pernah mendapat keluhan petani yang terdampak akibat rehab saluran irigasi serta fasilitas pendukungnya. Ia menyatakan petani bekerja seperti biasa tanpa merasa terganggu.

“Justru masyarakat disini sangat mendukung keberadaan proyek tersebut,” tandasnya.

Sedangkan, Kepala Desa Subur Indah, Darsilan mengaku wajar aktivitas masyarakat terganggu sebagai konsekuensi pengerjaan proyek. Namun permasalahan tersebut telah tuntas.

“Aktivitas petani tetap normal seperti sedia kala. Aktivitas proyek tidak sampai menghentikan aktivitas pertanian disini,” pungkasnya. (Dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.