Kasongan (Dayak News) – Perhelatan Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah dan Aisyiyah ke- IX yang acara puncaknya akan digelar pada Tanggal 11-12 Februari mendatang di Kasongan.
Di berbagai spanduk, baliho dan umbul-umbul yang terpasang baik di arena kegiatan dan poros jalan protokol ada terselip Logo/Lambang menyerupai angka sembilan, itulah logo resmi Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Tahun 2023. Hasil dari desainer tangan tangan kreatif Warga Muhammadiyah.
Menyerupai angka 9 yakni menggambarkan pelaksanaan Muswil ke-9 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kalteng.
Gambar yang menyerupai buah Durian, Kabupaten Katingan di Kalteng dikenal dengan buah Duriannya yang khas dan menjadi unggulan di Kalteng.
Durian dikenal dengan pohonnya yang tinggi, menggambarkan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki idealisme dan cita-cita yang tinggi dalam membangun peradaban ummat dan bangsa.
Sementara, Burung Enggang sebagai simbol kemuliaan dan kebesaran bagi suku Dayak. Bagian burung Enggang pada logo Muswil Muhammadiyah menggambarkan kebesaran dan kemuliaan.
Terdapat helaian daun pada logo Muswil ‘Aisyiyah Kalteng menggambarkan bahwa daun mengajarkan kemandirian, daun dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis melalui sinar matahari.
Daun dapat mengerjakan sendiri semua yang dibutuhkannya tanpa bantuan orang lain. “Aisyiyah” sebagai organisasi perempuan yang besar memiliki kekuatan kemandirian dengan gerakan-gerakan pencerahannya.
Bentuk bulan sabit pada logo Muswil Muhammadiyah menggambarkan semangat tajdid atau pembaharuan.
Sedangkan Warna hijau dan kekuningan pada logo Muswil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kalteng menggambarkan, Warna hijau melambangkan kemandirian. Selain itu warna hijau juga memiliki makna kemuliaan dan keindahan serta kesejukan.
Muhammadiyah memiliki semangat pergerakan dengan konsep umat tengahan atau ummatan wasathan.
Dalam berbagai persoalan ummat dan kebangsaan, Muhammadiyah selalu berusaha hadir secara proporsional dan solusi yang menyejukkan untuk semua pihak.
Warna kuning melambangkan optimis, ceria, dan menyenangkan. Warna kuning juga melambangkan sifat suka menolong, sebagaimana teologi al-Maun yang menjadi spirit gerakan Muhammadiyah dalam kemanusiaan.
Selain itu kuning juga identik dengan cahaya atau cerah. Muhammadiyah saat ini dikenal dengan gerakan pencerahannya, gerakan pencerahan sebagaimana yang dilakukan oleh Muhammadiyah mengandung empat kata kunci, yakni transformatif, membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan masyarakat.
Gerakan pencerahan yang dilakukan harus mewujud ke dalam seluruh bidang dan lapangan usaha Muhammadiyah. (Pnd)