Kasongan, (Dayak News) – Masuk kwartal kedua realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Katingan berhasil melampaui target dan menempati peringkat kelima dengan capaian tertinggi dari 13 Kabupaten dan satu Kotamadya di Kalimantan Tengah. Namun dari segi penyerapan anggaran masih jauh dari sasaran yang yang ditetapkan. Hal itu dikemukakan Bupati Katingan Sakariyas dalam Rapat Tim Evaluasi Pengawasan Pelaksanaan Anggaran (TEPPRA) di Aula Lantai II Bappelitbang Kasongan, Kamis, (6/4 2023).
Menurut dia, salah faktor yang membantu tercapainya realisasi PAD pada triwulan pertama berasal dari pembayaran BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan). Dimana ada perusahaan yang telah bertransaksi pada tahun 2022, namun pembayarannya tahun 2023.
Untuk itu, Sakariyas meminta semua perangkat daerah jangan terlena dengan keberhasilan yang ada. Sebab kata dia, bilamana dalam kwartal kedua, target PAD gagal tercapai, maka beban pemerintah daerah akan semakin berat.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Katingan ini memerintahkan semua kepala OPD untuk menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi terkait realisasi serapan anggaran yang masih minim. Dirinya meminta semua perangkat daerah bisa bekerja keras agar realisasi anggaran bisa mencapai target seperti yang ditetapkan. Terlebih dengan meningkatnya inflasi saat ini, masyarakat memerlukan stimulus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dikatakannya, tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2018 – 2023. Dan sesuai tema pembangunan 2023 adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju kemandirian dan pembangunan berkelanjutan, maka semua program pembangunan harus fokus pada perencanaan dan sesuai dengan apa yang tertuang dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah.
“Perangkat Daerah harus bisa mempercepat penyerapan anggaran guna perputaran uang yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Katingan BERMARTABAT,” tandasnya.
Di tempat sama Asisten II Setda Katingan, Eka Suryadilaga mengatakan, dari total target PAD sebesar Rp112.200.485.800,00 dipenghujung Maret telah terealisasi senilai Rp41.835.600.438,23 atau sudah mencapai angka 37,29 persen. Meskipun PAD telah berhasil melampaui target kwartal pertama, namun serapan anggaran masih sangat rendah, yakni hanya sebesar 9,24 persen. (Dan)