Jakarta (Dayak News) – Indonesia turut mendorong penyelesaian perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) untuk meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan Indo-Pasifik. Memasuki paruh keempat tahun 2023, Pemerintah Amerika Serikat melalui United States Trade of Representatives (USTR) kembali menginisiasi Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF yang digelar secara virtual, Kamis (5/10).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir mewakili Pemerintah Indonesia dalam pertemuan tersebut yang membahas perkembangan berbagai klaster perundingan di Pilar I, yakni perdagangan, serta merencanakan agenda di tahun 2024. Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Ambassador USTR Katherine Tai,13 negara mitra IPEF hadir kecuali India yang tidak tergabung dalam Pilar I.
Pada sesi awal, Ambassador Katherine Tai memberikan apresiasi terhadap negara mitra atas berbagai kemajuan dalam IPEF sejak peluncurannya pada bulan Mei 2022 hingga saat ini. Amerika Serikat menargetkan beberapa klaster dalam Pilar I IPEF untuk dapat diselesaikan pada bulan November 2023. Perihal agenda IPEF tahun 2024, Ambassador Katherine Tai menyampaikan harapan agar perundingan ke depan dapat fokus untuk menyelesaikan sejumlah klaster yang tersisa dan melakukan implementasi aktivitas kerjasama lainnya. Menanggapi paparan Ambassador Katherine Tai, Menko Airlangga menyampaikan apresiasinya atas kemajuan dan fleksibilitas dari semua negara mitra IPEF dalam perundingan selama ini.
“Bantuan teknis dan kerja sama ekonomi sangat penting dalam mewujudkan implementasi komitmen standar tinggi yang diinginkan IPEF,” ujar Menko Airlangga.
Mencatat berbagai kemajuan signifikan dalam berbagai klaster IPEF, Indonesia menekankan fleksibilitas dalam perundingan dan perwujudan manfaat nyata dari Pilar I. Menko Airlangga juga menekankan pentingnya dialog dalam perwujudan kerjasama Critical Minerals, dan berharap hal ini dapat dibicarakan pada perundingan putaran ke-6 IPEF di Kuala Lumpur, Malaysia.
Secara umum, negara partisipan IPEF mendukung penyelesaian beberapa klaster pada bulan November 2023. Selama ini negara anggota IPEF menyatakan dukungan terhadap proyek technical assistance, investor forum, skill upscalling, networking dan capacity building sebagai bentuk manfaat nyata yang dapat diraih bersama secara cepat.
Menutup pertemuan tersebut Ambassador Katherine Tai menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia, Australia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia yang telah bersedia menjadi tuan rumah perundingan IPEF. Amerika Serikat berharap agar dalam putaran perundingan IPEF selanjutnya di Kuala Lumpur, semua negara mitra IPEF dapat mengambil langkah yang konstruktif dan pragmatis, guna mengakomodir semua kepentingan yang ada.
Sebagai informasi, Perundingan IPEF ke-6 di Kuala Lumpur akan berlangsung pada pertengahan bulan ini. Sementara itu, putaran perundingan selanjutnya dan PTM IPEF berikutnya kemungkinan akan digelar pada bulan November 2023.
Peserta yang hadir dalam pertemuan ini umumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, atau Menteri Perindustrian. Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi sebagai Chief Negotiator Indonesia untuk IPEF. (PR)