Medan (Dayak News) – Perbankan Sumatera Utara perlu terus menggejot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) lebih maksimal kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak diberbagai sektor usaha agar mereka mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
Tanpa fasilitas KUR yang memadai dan merata kepada UMKM agaknya sulit bagi mereka bergerak cepat pasca Covid 19 beberapa waktu lalu yang sempat meluluhlantakkan hampir semua sektor usaha termasuk UMKM yang kini belum seluruhnya bangkit seperti diharapkan
Hal itu disampaikan pemerhati ekonomi dan UMKM, Suriadin Noernikmat, ST,MM yang juga Sekum Dewan Musapat DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara saat berbicara kepada.media ini di Medan, Minggu (5/11/2023).
Dia mengakui memang dari sisi pembiayaan.UMKM menurut data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara minat perbankan dalam menyalurkan dana KUR kepada UMKM meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit umum.
“Kita ingin UMKM terus berkiprah untuk mendorong pertumbuhan.ekonomi di provinsi ini lebih bagus lagi ” ujar Suriadin Noernikmat, Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari DPD Golongan Karya (Golkar) Sumut ini.
Perbankan lanjut Suriadin, seperti bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), lembaga keuangan non bank seperti Permodalan Nasional Madani (PNM) maupun Pegadaian telah mendapat kepercayaan pemerintah untuk menyalurkan KUR. Namun diharapkan dapat meningkatkan lagi penyaluran KUR agar lebih merata kepada UMKM di berbagai kabupaaten/kota.
Perbankan sebenarnya.menurut Suriadin Noernikmat tak perlu khawatir dalam memberikan kredit untuk.UMKM, tapi yang penting kehati-hatian pihak perbankan saja. Soalnya.kualitas kredit UMKM kian membaik.
Hal ini bisa terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). NPL dan pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) kredit UMKM secara rata-rata sejak awal 2023, terus tejaga kualitasnya. Bayangkan rasio NPL dan NPF UMKM turun ke level 3,7 persen.
“Apalagi UMKM bisa lebih cepat menggerakkan roda ekonomi nasional maupun daerah. Bahkan lebih banyak menyerap tenaga kerja di tengah sempitnya lapangan kerja dan rendahnya daya beli masyarakat,” tambah Suriadin Noernikmat.
Dia memperkirakan masih banyak UMKM yang belum memperoleh fasilitas KUR dari perbankan.Padahal pembiayaan dari pemerintah itu sangat membantu UMKM untuk menambah modal usahanya.
“Kalau kita melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara penyaluran kredit untuk UMKM di Sumatera Utara hingga posisi Juni 2023 sekitar Rp73,94 triliun,” sebut Suriadin Noernikmat.
Mantan Ketua Umum Ikatan Alumi Poltehnik Medan (POLMED) USU ini menyebutkan kredit tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 10,57 persen year on year (yoy). Seharusnya pertumbuhan KUR paling tidak bisa mencapai 11 hingga 12 persen dibanding dengan jumlah.UMKM di Sumut menurut data Dinas Koperasi dan UKM Sumut sekitar 2,8 juta UMKM.
Seperti.diketahui keberadaan UMKM di Indonesia umumnya lanjut Suriadin, di Sumut khususnya telah memberi kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan memiliki daya tahan kuat terhadap krisis ekonomi dibanding usaha lainnya. Hal ini tak bisa dipungkiri.Namun, harus diakui pula pelayanan fasilitas modal usaha bagi mereka belum maksimal dan menyeluruh.
” Sementara itu, kita juga mendengar kabar bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara akan melakukan pendataan secara door to door terhadap keberadaan UMKM di daerah ini. Kegiatan ini sangat kita apresiasi. Namun, yang diharapkan pendataan tersebut tidak hanya jumlah UMKM, tapi juga bagaimana perkembangannya maupun kesulitan yang dihadapi termasuk modal kerjanya bagaimana,” pinta Suriadin Noernikmat.
Menyinggung tentang pembinaan UMKM Suriadin mengakui kini berbagai lembaga melakukan pembinaan terhadap UMKM. Hal itu bagus. Sebab semakin banyak lembaga atau.organisasi yang membina semakin berkembang pula nanti sektor usaha tersebut.
” Diharapkan dalam melakukan pembinaan, kita harus serius sehingga bermanfaat. Mari kita bina sekaligus berdayakan UMKM misalnya melalui pendidikan dan latihan (Diklat) sistem pemasaran produk hingga teknologi digital dan lainnya hingga mencapai kesuksesan yakni UMKM mandiri,” papar Suriadin Noernikmat.
Pengusaha angkutan laut ini juga mengakui banyak pelaku UMKM yang sudah sukses dalam usahanya. Namun lebih banyak.lagi yang masih jalan perlahan. Inilah yang perlu terus didorong hingga UMKM dengan produknya memilik daya saing kuat dan siap melakukan ekspor berbagai produknya.
Terkait pembinaan UMKM yang dilakukan Aceh Sepakat Sumatera Utara, Suriadin Noernikmat juga mengimbau DPC-DPC Aceh Sepakat di Kabupaten/Kota untuk mengembangkan UMKM di wilayahnya.
“Sebab, organisasi sosial kemasyarakatan ini bukan hanya memiliki kepedulian terhadap masalah sosial tapi juga tak kalah pentingnya ekonomi keluarganya termasuk pembinaan dan pemberdayaan UMKM di wilayah DPC masing-masing,” pungkas Suriadin Noernikmat,.mengakhiri percakapannya.(BA/Del )