Workshop Pemutakhiran Kurikulum S-2 Fisika dan S-3 Ilmu Fisika USU: Mengintegrasikan Fisika Kehidupan dan Teknologi Canggih Menuju Kurikulum Berstandar Internasional

oleh -
oleh
Workshop Pemutakhiran Kurikulum S-2 Fisika dan S-3 Ilmu Fisika USU: Mengintegrasikan Fisika Kehidupan dan Teknologi Canggih Menuju Kurikulum Berstandar Internasional 1
Kegiatan Workshop Pemutakhiran Kurikulum S-2 Fisika, S-3 Ilmu Fisika USU.

Medan (Dayak News) – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara (USU) sukses menyelenggarakan Workshop Pemutakhiran Kurikulum untuk Program Studi S-2 Fisika dan S-3 Ilmu Fisika. Dengan pendekatan “Outcome-Based Education” (OBE) dan penerapan “Best Practice of Fast Track Program”, acara ini bertujuan menyempurnakan kurikulum program studi S-2 dan S-3 Fisika, dengan mengintegrasikan Fisika berbasis capaian, teknologi fisika serta inovasi metode pembelajaran.

Dipimpin oleh Prof. Dr. Dra. Ir. Erna Frida, M.Si, dan diketuai oleh Dr. Ir. Zikri Noor, M.Si, kegiatan ini didukung oleh Ketua Program Pascasarjana Fisika, Dr. Drs. Syahrul, M.Sc, serta Sekretaris Program S-2 Fisika, Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc. Dalam sambutannya, Dr. Syahrul menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum agar lebih marketable,  berdayaguna dan berhasil guna di masyarakat (Industri, Peneliti, Pemerintah, dan Akademisi). serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, industri, dan akademisi.

Ia juga menekankan pentingnya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi, seni & sosial (ipteks) yang terus mengalami transformasi dengan mengacu kepada Permendikbud No. 53 Tahun 2023 dan Physics Society of Indonesia (PSI) untuk bidang Fisika sehingga menghasilkan lulusan dengan kompetensi mengikuti perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuju Indonesia emas.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, yaitu Prof. Dr. Lia Yuliati dari Universitas Negeri Malang dan Ely Hayati Nasution, S.S, M.Si dari Lembaga Inovasi Kurikulum & Pembelajaran (LINKUP) USU. Prof. Lia memaparkan tentang pentingnya penerapan kurikulum berbasis OBE serta fast track program untuk mempercepat studi tanpa mengorbankan kualitas pendidikan fisika. Sementara itu, Ely Hayati menjelaskan urgensi revisi kurikulum sesuai Permendikbud No. 53/2023, yang menitikberatkan pada penguatan capaian kompetensi lulusan melalui inovasi dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

BACA JUGA :  Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah di Rutan 1 Medan

Wakil Dekan 1 FMIPA USU, Dr. Cut Zahra, S.Si., M.Si, yang mewakili Dekan FMIPA (Prof.Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc), saat membuka kegiatan ini berharap workshop ini dapat mempersiapkan kurikulum yang relevan dengan dunia industri dan akademik. Selain itu, para dosen dan Guru Besar yang hadir juga memberikan masukan penting untuk menyempurnakan kurikulum.

Prof. Dr. Lia Yuliati memaparkan materi berjudul “Outcome-Based Education (OBE) & Best Practice Fast Track Curriculum”, yang menekankan pentingnya bagi Prodi untuk benar-benar menerapkan langkah-langkah dalam penyusunan kurikulum dengan pendekatan OBE dan program percepatan studi tanpa mengorbankan kualitas kurikulum fisika.

Sementara itu, Ely Hayati Nasution dalam paparannya yang berjudul “Revisi Kurikulum Program Studi Magister/Doktor Ilmu Fisika Merujuk Permendikbud No. 53 Tahun 2023 menyatakan pentingnya bagi program studi pascasarjana untuk segera melakukan penyesuaian kurikulum dengan kebijakan terbaru yang menitikberatkan pada penguatan capaian standar kompetensi lulusan melalui inovasi dan integrasi dalam perancangan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan memiliki daya saing dan daya manfaat bagi pengguna lulusan, dunia usaha & industri (DUDI), dan stakeholder terkait lainnya dan kedepannya dapat berkontribusi bagi akreditasi program studi di tingkat nasional maupun internasional.

Acara dilanjutkan dengan finalisasi draft kurikulum Prodi S2 Fisika dan didampingi oleh ketua tim penyusun kurikulum S2 Fisika, Dr. Martha Rianna.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Dekan 2 FMIPA USU Dr. Susilawati Ketua Program Studi S-1 Fisika, Dr. Tulus Ikhsan, M.Sc, Awan Maghfiroh,S.Si, M.Si, Sekrestaris S-1 Fisika FMIPA USU, empat orang Guru Besar FMIPA USU, yaitu Prof. Marhaposan, Prof. Timbangen, Prof. Perdinan, Prof. Erna beserta para dosen Fisika FMIPA USU.Mereka secara sepadu memberikan pandangan penting terkait proses revisi kurikulum program S-2 Fisika & S-3 Ilmu Fisika di masa depan. Hadir juga pada acara tersebut, Ketua Lab. Fisika Nuklir sekaligus penggiat Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) USU, Kh. Dr.M.Sontang Sihotang, M.Si.

BACA JUGA :  Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman SE : Jangan Kita Terus Memakai Peci, Tapi Uang Tetap Selalu Ditilep

Disela-sela acara tersebut, awak media yang juga alumnus fisika USU stambuk ’88 juga berkesempatan meminta tanggapan dari Ketua Himpunan Fisika Indonesia (HFI) cabang Sumatera Utara, Dr. Kerista Tarigan. Dalam pernyataannya, ia menyatakan, “Semoga dengan adanya acara seperti ini, kualitas para fisikawan yang bekerja di perguruan tinggi dan industri akan semakin baik kinerjanya.” Dr. Kerista berharap bahwa pemutakhiran kurikulum akan berkontribusi pada peningkatan kompetensi lulusan & profesionalisme di berbagai sektor.
Pandangan para Guru Besar juga menambahkan kedalaman diskusi. Mereka menyarankan agar nilai-nilai Fisika Kehidupan diintegrasikan ke dalam kurikulum program S-2 & S-3, baik dalam teori maupun praktikum laboratorium. Mereka menekankan pentingnya pengukuran yang terukur & tidak terukur (logis & un-logis) dalam penelitian agar aplikasi fisika dalam kehidupan dapat dimaknai keberadaanya sampai “good particle size” dengan infinitely teori atau tachyon teori, serta pentingnya laboratorium yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mendukung riset yang mutakhir. Para Guru Besar juga mendorong peningkatan fasilitas laboratorium menuju standar ISO agar bisa bersaing secara global.

Para Guru Besar FMIPA, seperti Prof. Timbangen dan Prof. Erna, menekankan pentingnya integrasi fisika kehidupan dan teknologi canggih dalam kurikulum. Mereka juga menyarankan agar laboratorium fisika dilengkapi teknologi mutakhir untuk mendukung riset yang berstandar internasional, sehingga lulusan dapat bersaing di tingkat global. “Kita membutuhkan laboratorium dengan standar ISO untuk mendukung penelitian fisika mutakhir,” ungkap Prof. Timbangen, seraya menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas riset agar bisa bersaing secara internasional.

Dalam sesi tanya jawab, Dr. M. Sontang Sihotang, M.Si, mengungkapkan harapannya agar seluruh program studi di USU dapat meraih akreditasi internasional.

Dengan adanya workshop ini diharapkan akan memberikan fondasi yang kuat bagi seluruh akademisi dan civitas Prodi S2/S3 Fisika, FMIPA USU dalam menjalankan kurikulum nantinya.(msontangsiho/ms2)

BACA JUGA :  BELGIA HADAPI GELOMBANG BARU COVID-19 LAGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.