Tanpa Aksi Militer, AS dan NATO hanya Memperburuk Situasi

oleh -
oleh
Tanpa Aksi Militer, AS dan NATO hanya Memperburuk Situasi 1

Dayak News – Dengan menggunakan analisis Diplomatik, Informatika, Militer, dan Ekonomi (DIME), Gary Anderson dalam The Defence Post, awal Februari 2022, memberikan kritik pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) dan juga NATO terhadap Rusia yang sudah kelihatan ingin menyerang Ukraina.

Anderson memandang kebijakan tiga presiden AS sejak Barrack Obama, Donald Trump, dan juga kini Joe Biden dianggap salah menempatkan faktor deterence atau kekuatan militernya terhadap ancaman Rusia dan juga Tiongkok atas kestabilan kawasan.

Menurut Anderson dalam menjaga perdamaian dunia, di mana AS dan sekutu NATO-nya tidak selalu perlu memainkan gaya “soft power” yang tentu akan dilihat sebagai kelemahan di mata Rusia, Tiongkok dan Korea Utara.

Ketika pada akhirnya Rusia menginvasi Ukraina, Kamis (24/2) lalu, kenyataan yang dikhawatirkan Anderson ternyata terbukti benar.

Mengeluarkan faktor M atau pendekatan kekuatan militer dari analisis DIME dalam kebijakan politik luar negeri AS, adalah keliru atau tidak cocok digunakan ketika sudah melihat antisipasi pergerakan 30 ribu pasukan Rusia di garis perbatasan Ukraina.

Artikel Anderson dapat dibaca dalam tautan https://www.google.com/amp/s/www.thedefensepost.com/2022/02/03/us-ukraine-dime/amp/ selengkapnya.
(Christian Sidenden redaktur Dayak News)

BACA JUGA :  SEBERAPA MEMATIKAN AIRGUN PENYERANG MABES POLRI? INI FAKTANYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.