BAJAKAH OBAT KANGKER DIBAWA DALAM RAKOR PEMPROV KALTENG

oleh -
oleh
BAJAKAH OBAT KANGKER DIBAWA DALAM RAKOR PEMPROV KALTENG 1

Palangka Raya, 20/8/19 (Dayak News). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah ( Kalteng) gelar Rapat Koordinasi (Rakor) khusus menindaklanjut hasil penelitian tanaman bajakah tunggal oleh Siswa-Siswi SMAN-2 Palangka Raya yang akhir – akhir ini viral di media sosial (medsos).

Turut hadir dalam rakor, Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri, S.Hut., M.P, Danrem 102/PJG Kolonel Arm. Saiful Rizal, S.Sos, Asisten II Setda Nurul Edy, Unsur Forkopimda, Instansi Vertikal, sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov. Kalteng, serta Yazid dan Anggina Rafitri selaku penemu obat kanker dari tanaman akar bajakah.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran mengundang secara khusus ketiga Siswa-Siswi SMA 2 Palangka Raya Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri, danYazid ke Istana Isen Mulang, Selasa (13/8/19).

Gubernur Kalteng sangat mengapresiasi capaian membanggakan dari kedua putri Dayak ini, dan segera memberikan instruksi kepada jajaran untuk bisa segera membantu mematenkan hasil penemuan yang membanggakan ini.

“Saya sudah perintahkan Sekda dan Kadis Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk membantu agar ini bisa segera dipatenkan. Sehingga mereka bisa mendapatkan paten atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) nya,” tegas Sugianto Sabran.

Seperti kita ketahui bersama, Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri berhasil meraih medali emas pada ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan, (25/7/19).

Medali diberikan atas penelitian tentang akar bajakah tunggal yang tumbuh di tanah Kalteng, yang bisa menjadi obat untuk menyembuhkan tumor ganas yakni kanker payudara.

Untuk melindungi hasil penemuan yang membanggakan sekaligus bermanfaat bagi orang banyak ini Gubernur menekankan pentingnya untuk melindungi penemuan ini dengan cara dipatenkan.

BACA JUGA :  SUSILOWATI : PERNAH LAKUKAN HAL SERUPA DI KATINGAN, RAMLI COBA DI PALANGKA RAYA JUGA

“Karena yang mereka temukan ini sangat luar biasa. Bukan saja hanya dibutuhkan oleh orang Kalteng, tapi Indonesia bahkan dunia. Jadi jangan sampai nanti, hasil karya intelektual ini justru malah diakui oleh orang lain, apalagi oleh negara lain. Ini harus kita lindungi,” jelas Sugianto Sabran.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila ini juga memberikan bantuan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp. 30 Juta kepada kedua Siswi peraih medali emas ini, serta kepada Yazid yang pertama kali memberikan ide tentang penelitian obat kanker dari akar bajakah.(Dayak News/PR/Den/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.