Palangka Raya (Dayak News) – Tim Emergency Response Palangka Raya dalam Periode bulan November 2023, telah menangani 8 Kasus Ular masuk Area Perumahan dan Pemukiman warga.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Operasi ERP, Yustinus Exaudi mewakili Ketua ERP, Jean Steve, Senin (04/12/2023) Pagi.
Diungkapkan Yustinus Exaudi, dalam Satu Bulan kemarin (Bulan November) pihaknya telah menangani 8 laporan masyarakat yang masuk melalui call center Pihaknya terkait ular masuk ke area perumahan dan pemukiman warga kota Palangka Raya.
“Ada 8 laporan yang kita tangani terkhususnya divisi Animal Rescue atau Penyelamatan satwa yang masuk ke area perumahan dan pemukiman warga, dan laporan tersebut semuanya ular.” Terang Yustinus Exaudi.
Menurut Yustinus yang kerap disapa Nago ini, dari 8 laporan tersebut, hampir 95 Persen warga melapor bahwa rumahnya kemasukan ular jenis Sawa atau piton dari berbagai ukuran, seperti berukuran 1 meter hingga paling besar 6 meter panjangnya, dan yang paling besar yakni sepanjang 6 meter yang ditemukan dan dievakuasi di Komplek Pemancar RRI Jalan Tjilik Riwut KM 3.2 Palangka Raya.
“Hampir 95 Persen kita tangani ular sawa atau dalam bahasa Ilmiahnya Malayophiton Reticulatus. Sisanya 5 Persen Ular dengan bisa menengah hingga sedang seperti ular cabe atau ular Welang atau cincin emas.” Ungkapnya.
Fenomena masuknya ular diperumahan atau area pemukiman warga tidak lain dan tidak bukan untuk mencari sumber makanan yang utama selain itu rusaknya habitat dan juga beberapa faktor penting lainnya, seperti perpindahan akibat gangguan tangan jahil manusia dan juga mencari lokasi yang lebjh baik untuk bersarang dan bertelur.
Dalam kesempatan ini, Nago Berpesan kepada masyarakat, untuk lebih berhati-hati karena bulan November hingga Januari atau pertengah februari merupakan telor ular menetas dan fase ular berkeliaran keluar dari sarangnya diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan sekitarnya dengan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin membersihkan area sampah, dan terpenting tidak menumpuk barang-barang yang berpotensi menjadi sarang hewan-hewan seperti tikus dan lain sebagainya yang bisa mengundang kemunculan ular.
“Kita ingatkan juga, bisa taburkan kamper atau kapur barus disekitar rumah, ataupun cairan karbol. Ular takut dengan bau-bauan yg menyengat, garam tidak ada gunanya tidak bisa mengusir ular.” Pungkasnya. (AJn)