Pangkalan Bun (Dayak News) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Barat (Kobar) kritik kasus pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren.
Anggota DPRD Kobar, Sri Lestari menyampaikan pernyataan turut berduka cita atas meninggalnya santri akibat kasus pelecehan seksual dan meminta agar seluruh masyarakat dapat menekan tingkat kekerasan baik kepada perempuan maupun anak.
“Sebelumnya ibu menyampaikan duka cita yang mendalam, atas meninggalnya santri yang menjadi korban pelecehan seksual. Kejadian membuat kita semua berduka, dan ibu harapkan seluruh element masyarakat, untuk mendukung dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” Kata Sri Lestari pada Minggu, (6/3/2022).
Tambahnya, ia berharap pemerintah daerah untuk tidak hanya berdiam diri melainkan melakukan evaluasi terkait ijin operasional pondok pesantren dan ia menilai perlu adanya seleksi anggota yang ketat sehingga dapat menghindari kasus pelecehan seksual di pondok pesantren.
“Pemerintah daerah jangan berdiam diri atas terjadinya kasus pelecehan seksual terhadap anak, apalagi sampai merenggut korban jiwa, untuk itu kami minta segera evaluasi, terkait persyaratan ijin operasional, karena harus memenuhi persyaratan yang ketat, baik keamanan di dalam lingkungan lembaga pendidikan bagi pelajar, selain itu juga perlu adanya seleksi tenaga pendidik yang ketat,” pungkas Sri. (Jef/San)