ANAK DI GUMAS MENGALAMI PENYAKIT KULIT EKSTRIM, MASYARAKAT BERSATU BANTU PULIHKAN

oleh -
oleh
ANAK DI GUMAS MENGALAMI PENYAKIT KULIT EKSTRIM, MASYARAKAT BERSATU BANTU PULIHKAN 1
Laura Herlina Yani masih menjalani perawatan di RS Kuala Kurun.

Kuala Kurun (Dayak News) – Beredar di media sosial foto seorang anak bernama LAURA HERLINA YANI di Desa Batu Nyiwuh Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tengah menderita penyakit kulit di kepala yang sangat ekstrim. Namun tidak diketahui apa penyebab dan kapan penyakit tersebut mulai diderita. Jumat (2/6/2023).

Setelah kabar tersebut beredar, menggerakkan hati masyarakat serta komunitas-komunitas kemanusiaan yang ada di Gumas untuk membantu anak tersebut agar dapat pulih dari penyakit yang diderita. Salah satunya Komunitas Sahabat Peduli Sesama (SPS) Gumas langsung menuju ke desa Batu Nyiwuh untuk mencari informasi, karena berdasarkan foto yang beredar hampir seluruh kulit di kepala anak tersebut mengalami luka infeksi yang sangat ekstrim.

Mendapati informasi dari Kepala Desa (Kades) Batu Nyiwuh Galodie, bahwa benar jika ada seorang anak yang menderita penyakit kulit di kepalanya. Anak tersebut bernama Laura Herlina Yani (11) anak dari Hendra Purwanto dan Siti Umiroh warga desa Batu Nyiwuh. Ia mengungkapkan jika Yani sudah diantarkan menuju rumah sakit Kuala Kurun agar segera dilakukan penanganan medis.

“Setelah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Yani langsung saya antarkan ke Rumah Sakit Kuala Kurun agar dengan segera dilakukan penanganan berkelanjutan. Karena memang sudah bisa dibilang cukup parah,” ungkapnya.

Galodie sendiri mengakui jika ia tidak mengetahui apa penyebab dari penyakit yang diderita oleh Yani. Ia juga tidak mengetahui jika penyakit tersebut sudah cukup parah. Namun ia mengungkapkan dari informasi beberapa warga jika hal tersebut bermula akibat kutu rambut.

Ia juga menjelaskan jika memang Yani berasal dari keluarga yang tidak mampu, namun Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Pemerintahan Desa telah memberikan bantuan dari BLT dan juga memberikan BPJS Kesehatan sehingga Yani dapat menerima pelayanan kesehatan di Gunung Mas.

BACA JUGA :  BUPATI KATINGAN DAN BPN MOU CEGAH TINDAK PIDANA KORUPSI

“Kalau menurut informasi warga dan juga guru-guru sekolahnya Yani, awalnya banyak kutu yang bersarang di rambutnya. Karena gatal dan sering di garuk mengakibatkan luka hingga infeksi. Pemerintah juga telah memberikan bantuan kepada keluarga Yani, dimana memang sebelumnya mereka menerima BLT serta BPJS Kesehatan. Namun karena mengikuti peraturan pemerintah yang baru, jadi keluarga ini tidak lagi menerima BLT,” jelasnya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut SPS Gumas langsung menuju RS Kuala Kurun dan mengunjungi Yani serta memberikan beberapa bantuan kepada keluarga yang berasal dari urunan anggota SPS Gumas.

Menurut dr. Maria Theresia yang menangani Yani menuturkan jika Yani memiliki alergi terhadap makanan sehingga luka gatal semakin membesar. Ia menganjurkan agar dirujuk ke Rumah Sakit di Palangkaraya agar dilakukan penanganan lebih lanjut dengan peralatan yang lebih lengkap.

Hendra ayah Yani sendiri mengungkapkan jika penyakit yang diderita sudah lebih dari satu bulan. Sebelumnya perawatan yang dilakukan kurang maksimal karena keterbatasan biaya.

“Awalnya ada muncul seperti koreng di kulit kepalanya, karena gatal digaruk terus. Sebelumnya hanya perawatan seadanya dan pakai obat tradisional. Tapi masih belum ada perubahan,” ucapnya.

Saat ini Yani masih menjalani perawatan di RS Kuala Kurun ruang Dahlia no 4. Terhitung sudah 5 hari. Cairan berwarna kuning masih saja keluar dari kulit kepala yang luka. Bahkan untuk tidur Yani tidak bisa karena merasa kulit kepalanya kesakitan.

Sementara itu Darwin masyarakat yang juga tergabung dalam SPS Gumas mengaku sangat prihatin, karena baru dilakukannya tindakan medis kepada Yani pada saat penyakit yang diderita sudah terbilang parah. Ia berharap pemerintah harus lebih jeli dan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan di masyarakat.

BACA JUGA :  SATUAN POLISI LALU LINTAS GELAR PATROLI MALAM DI KAWASAN KUALA KURUN

Karena menurutnya harus juga diberikan pemahaman atau sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat dapat mempergunakan bantuan-bantuan pemerintah salah satunya bantuan kesehatan, sehingga tidak terjadi lagi seperti ini.

“Saya sangat prihatin dengan kondisi Yani, karena baru dilakuakan perawatan. Seharusnya Pemerintah melalui Desa bahkan RT bisa lebih jeli dalam melihat apa permasalahan di masyarakat. Bukan hanya sekedar pemerintah memberi bantuan saja tetapi juga harus diberikan pemahaman entah itu sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat menjadi tau bagaimana menggunakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut,” tuturnya.

Sementara itu Novi mewakili anggota SPS Gumas mengungkapkan jika ia bersama anggota-anggota SPS akan tetap berusaha membantu dan mengawal hingga Yani bisa kembali pulih dan kembali bersekolah. Ia juga mengucapakan terima kasih kepada masyarakat dan anggota SPS yang telah memberikan bantuan, sehingga dapat meringankan beban kedua orang tua Yani dalam biaya perawatan.

“Kepada masyarakat yang telah memberikan bantuan saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Dan kepada siapa saja yang ingin membantu bisa langsung menghubungi nomor wa 082117499936. Sekecil apapun bantuan kita namun bagi keluarga ini merupakan sesuatu yang berarti,” pungkasnya. (Hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.