Kuala Kurun, Dayak News. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengingatkan jaringannya, terutama Banwascam sebagai ujung tombak pengawasan agar bisa melakukan tugas secara profesional.
Peringatan itu disampaikan oleh Banwaslu Gumas melalui divisi Organisasi Dan Sumber Daya Manusia Katriana.
Diingatkan oleh Katriana, Panwascam agar mempertahankan integritasnya dan bekerja secara profesional pada Pemilu 17 April 2019.
“Tidak hanya Panwascam, tapi juga Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kelurahan dan Desa. Kita selalu ingatkan mereka untuk memahami dan mentaati tugas, wewenang dan kewajiban mereka sebelum pemungutan suara Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 17 April 2019 maupun pada hari pemungutan suara nantinya,” katanya dalam media Gathering Bawaslu, Jumat (5/4/19) di kantor Bawaslu jalan Letjen Soeprapto Kuala Kurun.
Dikarakan, tugas, wewenang dan kewajiban Panwascam dan Panwaslu sudah diatur undang-undang sehingga mereka harus tetap menjaga soliditas, integritas, mentalitas dan profesionalitas.
“Ada 36 orang Panwascam untuk 12 Kecamatan di Gumas. Tiap Kecamatan terdiri dari 3 orang. Kami selalu ingatkan mereka untuk taat pada asas pengawasan. Kami siap menindak mereka apabila mereka membuat pelanggaran,” tegasnya.
Katri yang didampingi Komisioner Bawaslu divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga, Agus Praptomo Cahyo dan Staf Organisasi Dan Sumber Daya Manusia, Krisma Natalia menilai pengawasan dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu tidak hanya oleh Panwascam dan Panwaslu, tapi pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat dan stakeholder.
Pengawasan partisipatif sangat diperlukan untuk menciptakan Pemilu 17 April 2019 yang bertintegritas dan demokratis, ujarnya.
Diharapkan, untuk semua pihak, sepakat Pemilu 17 April 2019 harus demokratis. Tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada politik uang.
“Masyarakat menemukan politik uang, laporkan ke kami. Tanggung jawab kita semua, termasuk teman teman media, untuk mengawasinya. Kita ingin Pemilu yang berkualitas,” pungkasnya.(Dayak News/AI/BBU).
Diingatkan oleh Katriana, Panwascam agar mempertahankan integritasnya dan bekerja secara profesional pada Pemilu 17 April 2019.
“Tidak hanya Panwascam, tapi juga Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kelurahan dan Desa. Kita selalu ingatkan mereka untuk memahami dan mentaati tugas, wewenang dan kewajiban mereka sebelum pemungutan suara Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 17 April 2019 maupun pada hari pemungutan suara nantinya,” katanya dalam media Gathering Bawaslu, Jumat (5/4/19) di kantor Bawaslu jalan Letjen Soeprapto Kuala Kurun.
Dikarakan, tugas, wewenang dan kewajiban Panwascam dan Panwaslu sudah diatur undang-undang sehingga mereka harus tetap menjaga soliditas, integritas, mentalitas dan profesionalitas.
“Ada 36 orang Panwascam untuk 12 Kecamatan di Gumas. Tiap Kecamatan terdiri dari 3 orang. Kami selalu ingatkan mereka untuk taat pada asas pengawasan. Kami siap menindak mereka apabila mereka membuat pelanggaran,” tegasnya.
Katri yang didampingi Komisioner Bawaslu divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga, Agus Praptomo Cahyo dan Staf Organisasi Dan Sumber Daya Manusia, Krisma Natalia menilai pengawasan dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu tidak hanya oleh Panwascam dan Panwaslu, tapi pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat dan stakeholder.
Pengawasan partisipatif sangat diperlukan untuk menciptakan Pemilu 17 April 2019 yang bertintegritas dan demokratis, ujarnya.
Diharapkan, untuk semua pihak, sepakat Pemilu 17 April 2019 harus demokratis. Tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada politik uang.
“Masyarakat menemukan politik uang, laporkan ke kami. Tanggung jawab kita semua, termasuk teman teman media, untuk mengawasinya. Kita ingin Pemilu yang berkualitas,” pungkasnya.(Dayak News/AI/BBU).
